Wagubri Edy Natar Pimpin Apel Perdana Pemprov Riau, Ribuan Masyarakat Menderita ISPA Hingga Kisruh Musorkot POBSI Kota Pekanbaru, Ini Kabar Riau Sepekan

Wagubri Edy Natar Pimpin Apel Perdana Pemprov Riau, Ribuan Masyarakat Menderita ISPA Hingga Kisruh Musorkot POBSI Kota Pekanbaru, Ini Kabar Riau Sepekan

3 Maret 2019
Wakil Gubernur Riau, Edy Afrizal Natar Nasution

Wakil Gubernur Riau, Edy Afrizal Natar Nasution

RIAU1.COM - Pekan ini menjadi awal Syamsuar bersama Edy Afrizal Natar Nasution memimpin roda pemerintahan di Provinsi Riau sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 2019 hingga 2024 mendatang.

Berlatar belakang sebagai seorang TNI, kedisplinan tentu menjadi poin  utama yang diperhatikan Edy Natar. Hal ini pula yang kemudian ia terapkan kepada para ASN dan honorer dilingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Memimpin apel perdana di Kantor Gubernur Riau pada hari Senin 25 Februari 2019 lalu, mantan Danrem 031 Wirabima itu pun menjalankan apel sesuai jadwal, akibatnya banyak ASN dan honorer terkurung di luar pagar karena lalai.

Di sini, Riau1.com akan merangkum berbagai kabar seputar Riau selama sepekan, mulai dari geramnya Gubernur dan Wakil Gubernur Riau yang baru melihat para ASN dan honorer yang lalai dan tidak disiplin.

Serta kasus kebakaran lahan dan hutan (karlahut) yang mengakibatkan ribuan masyarakat di Riau terpapar kabut asap dan menderita berbagai penyakit pernafasan, hingga kisruh yang terjadi di kepengurusan olahraga biliar di Kota Pekanbaru.

1. Edy Natar Pimpin Apel Perdana di Pemprov Riau, Banyak ASN Telat

Hari Senin 25 Februari 2019 ini merupakan apel perdana Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Riau yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution.

Pantauan Riau1.com di Kantor Gubernur Riau, banyak para ASN dan juga honorer yang terpaksa terkurung di luar halaman Kantor Gubernur Riau karena terlambat dan tidak bisa mengikuti apel.

Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution mengatakan, untuk langkah awal ini dirinya ingin menyamakan persepsi tentang kedisiplinan dengan para ASN dan tenaga honorer di lingkungan Pemprov Riau.

"Melaksanakan tugas itu harus ada kesamaan cara pandang, karena tugas kita ini bersifat organisasi. Kalau cara pandang belum sama, bagaimana bisa melaksanakan tugas dengan baik," kata Edy Natar kepada Riau1.com usai apel.

2. Wagubri Edy Natar Beri Teguran Keras Bagi ASN dan Honorer 'Bandel'

Wagubri Edy Natar Nasution masih menemukan banyak ASN dan honorer yang diperkirakan berjumlah ratusan terlambat mengikuti apel pagi dan akhirnya terkurung di luar halaman Kantor Gubernur Riau.

Mantan Danrem 031 Wirabima itu menuturkan, perlu waktu untuk bisa merubah sesuatu yang salah dan selama ini menjadi kebiasaan bagi para ASN dan honorer di Pemprov Riau.

"Untuk merubah ini, tidak bisa serta merta. Kita harus melakukan himbauan terus menerus sampai dengan batas tertentu, jika masih belum disiplin, kita berikan teguran keras," kata Edy Natar kepada Riau1.com usai apel.

Edy Natar melanjutkan, untuk sekarang ini dirinya akan terus mengingatkan para ASN dan honorer untuk bisa disiplin, tertib serta mematuhi segala aturan yang telah ada.

"Sekarang saya ingatkan dulu, sekali dua kali. Sudah tiga kali masih belum bisa mematuhi peraturan yang ada, kita akan berikan teguran dan sanksi keras," tegasnya.

3. Kebakaran Lahan Gambut di Riau Capai Kedalaman 5 Meter

Provinsi Riau kembali diselimuti kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan (karlahut) yang terjadi di beberapa kabupaten/kota, yang terparah terjadi di Rupat, Kabupaten Bengkalis.

Wakil Gubernur Riau, Edy Afrizal Natar Nasution menuturkan, dari informasi yang diterimanya memang ada titik api dibeberapa daerah di Riau, dan sebagian lahan gambut yang terbakar sudah mencapai kedalaman 5 meter.

"Titik api memang ada, tapi terpusat di Rupat. Beberapa lahan yang terbakar sudah mencapai kedalaman 5 meter," kata Edy Natar kepada Riau1.com saat ditemui usai apel di Kantor Gubernur Riau, Senin 25 Februari 2019.

Jenderal bintang satu ini pun berharap masyarakat kesadaran masyarakat Riau untuk tidak lagi melakukan pembakaran lahan dan hutan.

"Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat ini memang tidak mudah, tapi kita terus melakukan sosialisasi dan imbauan agar masyarakat semakin sadar bahayanya membakar lahan," sebutnya.

4. 3 Warga Siak Rela Berjalan Kaki 30 Jam ke Pekanbaru untuk Bertemu Syamsuar

Gubernur Riau Syamsuar menyambut kedatangan tiga warga Kabupaten Siak yang datang ke Kantor Gubernur Riau dengan berjalan kaki dari Jembatan Sungai Mandau, Senin 25 Februari 2019 sore.

Tiga warganya bernama Harun dan Arno warga Desa Tumang, serta Abidin warga Sungai Mandau yang bernazar berjalan kaki ke Kantor Gubernur Riau.

Harun mengungkapkan, ia bersama tiga rekannya bernazar, jika Syamsuar terpilih sebagai Gubernur Riau, maka ia akan berjalan kaki dari kampung halamannya menuju ke Kantor Gubernur Riau.

"Permintaan kita sudah diterima Allah, maka kita tunaikan nazar dengan berjalan kaki. Kita berharap Syamsuar dan Edy Natar selalu diberi kesehatan dan bisa memimpin Riau lebih baik lagi," ungkapnya.

Harun menuturkan, perjalanannya bersama dua rekannya dari Sungai Mandau menuju Kantor Gubernur Riau mentahbiskan waktu yang cukup lama, sekitar 30 jam lebih.

"Kami sudah menghabiskan waktu 30 jam berjalan kaki dari Jembatan Sungai Mandau menuju Kantor Gubernur Riau. Alhamdulillah tidak ada kendala dan kami bisa menunaikan nazar kami," tukasnya.

5. 2.000 Lebih Masyarakat Riau Diserang ISPA Akibat Kabut Asap

Dinas Kesehatan (Dinkes) Riau mencatat ada sekitar ribuan masyarakat yang menderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) akibat terpapar kabut asap karena karlahut disejumlah kabupaten/kota di Riau.

Kepala Dinkes Riau, Mimi Nazir mengungkapkan, kasus penderita ISPA terbanyak adalah masyakarat di Kota Dumai yang mencapai 2.199 orang. Tidak hanya ISPA, masyarakat yang terpapar kabut asap juga menderita sejumlah penyakit pernafasan.

"Akibat kabut asap ini, tidak hanya ISPA, tapi juga ada penyakit lain seperti pneumonia tujuh orang, asma 52 orang, iritasi mata 58 orang dan iritasi kulit 28 orang," kata Mimi, Selasa 26 Februari 2019.

Mimi juga meminta kepada Dinkes dan Puskesmas di kabupaten/kota yang daerahnya mengalami kasus karlahut untuk proaktif dalam melakukan pemeriksaan kepada masyarakat agar bisa mencegah terserang penyakit akibat terpapar kabut asap.

"Kita minta kepada masyarakat yang menderita ISPA dan tidak bisa dilayani oleh dokter di Puskesmas agar segera melapor ke Dinkes Riau," tukasnya.

6. KONI Pekanbaru Kaget Pengcab POBSI Kota Sudah Gelar Musorkot

Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kota Pekanbaru sudah menggelar musyawarah olahraga kota (Musorkot) dan Agustiar terpilih secara aklamasi memimpin organisasi biliar di Kota Bertuah.

Namun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Pekanbaru menyayangkan kegiatan Musorkot POBSI Pekanbaru tersebut, karena tidak adanya pemberitahuan sebelumnya oleh POBSI Pekanbaru.

Sekretaris Umum (Sekum) KONI Kota Pekanbaru, Zulkarnaen Lubis mengatakan, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KONI tahun 2017, setiap anggota KONI wajib memberitahukan kepada KONI.

"Jadi setiap kegiatan maupun muskot yang digelar oleh cabor harus memberitahukan ke KONI dan mengundang KONI
 Sebab, untuk penerbitan SK-nya harus ada rekomendasi dari KONI," ujarnya.

"Muskot POBSI Kota Pekanbaru ini kami dari KONI tidak mengetahui, karena tidak ada pemberitahuan maupun undangan," kata Zulkarnaen kepada Riau1.com, Jumat 1 Maret 2019.

7. POBSI Riau Pastikan Musorkot Pengcab Biliar Pekanbaru yang Diketuai Agustiar Sesuai Aturan

Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kota Pekanbaru yang digelar tanggal 23 Februari 2019 lalu ternyata menuai polemik.

KONI Kota Pekanbaru yang menaungi cabang olahraga (cabor) di Pekanbaru mengaku tidak mengetahui adanya musorkot yang akhirnya menjadikan Agustiar sebagai Ketua terpilih Pengcab POBSI Kota Pekanbaru.

Karena merasa tidak mendapatkan pemberitahuan maupun undangan pelaksanaan musorkot itu, KONI Pekanbaru pun menilai pelaksanaan musorkot Pengcab POBSI Kota Pekanbaru itu sudah menyalahi AD/ART KONI tahun 2017.

Terkait dengan polemik tersebut, Ketua Pengprov POBSI Riau, Basrial melalui Sekum Pengprov POBSI Riau, Jefri menampik tudingan muskot POBSI Pekanbaru yang menyalahi aturan tersebut.

Jefri menegaskan, pelaksanaan Musorkot Pengcab POBSI Kota Pekanbaru sudah sesuai dengan AD/ART POBSI. "Tidak ada yang dilanggar, semua sudah sesuai dengan AD/ART POBSI," tegas Jefri kepada Riau1.com, Jumat 1 Maret 2019.