Pembalakan Liar dan Tambang Emas Liar, Warga Ranah Batahan Pasbar Unjuk Rasa

Pembalakan Liar dan Tambang Emas Liar, Warga Ranah Batahan Pasbar Unjuk Rasa

12 Agustus 2022
ilustrasi/net

ilustrasi/net

RIAU1.COM - Unjuk rasa digelar ratusan warga Ranah Batahan, Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) bersama Himpunan Pemuda Mahasiswa Ranah Batahan (Hipermatatu) di kantor Bupati setempat, Kamis (11/8/2022) siang.

Mereka menuntut Pemkab Pasbar segera menghentikan aktivitas penbalakan liar (illegal logging) dan tambang emas liar (illegal mining) di hulu dan sekitar Sungai Ranah Batahan.

Koordinator aksi, Dedi Sofhan dalam orasinya menyampaikan, aktivitas penambangan emas ilegal (illegal minning) yang dilakukan di sekitar Sungai Ranah Batahan telah membuat lingkungan di Ranah Batahan tercemar. Akibatnya, air menjadi keruh dan merusak ekosistem sungai.

“Sungai kami tercemar akibat aktivitas tambang ini, belum lagi ancaman bencana alam yang akan menimpa kami di kemudian hari,” ungkap Dedi seperti dimuat Padangkita.com.

Dedi menyebutkan, ada tujuh tuntutan yang mereka sampaikan kepada Pemkab Pasbar. Salah satunya adalah menuntut Bupati Pasbar segera menanggapi dan menghentikan aktivitas tambang dan pembalakan liar.

“Ada tujuh poin tuntutan yang kami sampaikan, namun saat ini kita belum bisa menyampaikan karena Bapak Bupati belum dapat kita hubungi,” ucapnya.

Dedi menambahkan, pihaknya akan terus bertahan dan terus melakukan aksi, sampai ada jawaban dari Bupati Pasbar.

“Hari ini, kita akan tunggu jawaban dari bupati. Sebelum ada bawaban kita tidak akan pulang, kalau tidak, kita juga akan melakukan aksi serupa dengan massa yang lebih banyak,” ancamnya.

Sementara itu, Bupati Pasbar melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Pasbar, Jhon Hendri mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dan menyambut baik aksi warga dan mahasiswa ini. Namun dirinya menyampaikan permohonan maaf, karena bupati karena sedang berada di luar Pasbar.

“Kami mohon maaf, hari ini Bapak Bupati tidak bisa menemui masyarakat, karena sedang berada di Jakarta. Namun semua aspirasi masyarakat akan tetap kami sampaikan kepada bupati,” ungkapnya.*