Sudah Seratus Lebih Sapi di Sumbar Terjangkit Penyakit Kuku dan Mulut

Sudah Seratus Lebih Sapi di Sumbar Terjangkit Penyakit Kuku dan Mulut

20 Mei 2022
Ilustrasi/Net

Ilustrasi/Net

RIAU1.COM - Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Sumatera Barat (Sumbar) sejauh ini telah ditemukan sebanyak 173 kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan di Sumbar.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Sumbar, M. Kamil seperti dimuat Langgam. Id mengatakan, kasus tersebut terdiri dari kasus yang positif, masih proses pengujian sampel, dan dalam tahap pengambilan sampel.

Dia mengatakan hingga saat ini belum ditemukan kasus yang sembuh dari PMK ataupun yang mati akibat PMK. Hal ini disebabkan karena semua kasus sedang dalam masa pengobatan dan penyembuhan. Semua kasus baik yang positif maupun dalam uji labor sedang dalam masa pengobatan.

“Untuk penyembuhan hewan yang terdampak PMK butuh waktu yang cukup lama, paling cepat membutuhkan waktu selama 14 hari inkubasi wabah,” katanya. 

Dijelaskannya, sebanyak 4 kasus di Sijunjung yang pertama itu sekarang masih belum sembuh total. Seperti bagian kakinya, meskipun untuk makan perlahan sudah mulai bisa.

Tahap pengobatannya sendiri dimulai dari screening pemberian antibiotik, pemberian vitamin, pemberian obat oles pada bagian kulit yang terluka. Kemudian juga di support dengan pemberian infus oleh tim lapangan.

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk meminimalisir penularan PMK adalah dengan penutupan pasar ternak selama 14 hari, dan melakukan pengawasan dan pengendalian batas lintas provinsi.

Terkait ketersediaan obat untuk pasien kasus PMK, dia mengatakan melonjakan kasus setiap hari, membuat persediaan stok obat semakin habis dan berkurang.

“Ini yang mejadi keluhan dari teman-teman kabupaten/kota tadi saat kita melakukan rapat, apalagi wabah PMK marak terjadi sejak sebulan terakhir, sementara anggaran kita sudah ditetapkan, sebagian juga sudah ada yang cair,” sebut dia.*