Kementerian LHK Nilai Pemko Padang Berhasil Atasi Masalah Sampah

Kementerian LHK Nilai Pemko Padang Berhasil Atasi Masalah Sampah

14 Mei 2022
Kota Padang/Net

Kota Padang/Net

RIAU1.COM - Pemerintah Kota (Pemko) Padang dinilai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berhasil mengatasi persoalan lingkungan. Hal itu dibuktikan dengan adanya penghargaan Nirwasita Tantra 2021.

Wali Kota Padang, Hendri Septa mengatakan, bahwa pengahrgaan itu bukan pertama kalinya didapatkan Kota Padang.

“Alhamdulillah, penghargaan ini kembali kita raih. ni merupakan bukti bahwa selama ini kita terus membangun kota dengan baik. Terimakasih kepada seluruh warga kota yang telah mendukung pembangunan,” ujar Hendri melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (14/5/2022) seperti dimuat Langgam.id.

Dikatakan Hendri, Penghargaan Nirwasita Tantra merupakan program dari Kementerian LHK untuk menilai kebijakan Kepala Daerah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam mengatasi permasalahan lingkungan.

Kota Padang, lanjut Hendri, meraih Nirwasita Tantra untuk kategori Kota Besar. “Rencananya, penghargaan akan diserahkan Menteri LHK RI Siti Nurbaya pada 20 Mei 2022 di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat,” ucapnya.

Kemudian, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Mairizon menyebutkan, penghargaan Nirwasita Tantra ini merupakan penghargaan yang diberikan atas komitmen wali kota, Ketua DPRD dan kepala dinas dalam mengatasi dan mengurangi dampak terhadap permasalahan lingkungan. Seperti pencemaran udara, pengelolaan sampah, termasuk juga dari segi penganggaran.

Ditegaskan Mairizon, penghargaan itu juga tidak lepas dari sejumlah inovasi dan kerja keras yang dilakukan oleh DLH Kota Padang. Antara lain, memasang CCTV di mobil pengangkut sampah, membentuk tim penegakkan hukum pada area-area tertentu yang diduga terjadi pelanggaran dan menerbitkan Perwako.
 
Kemudian, adanya masyarakat yang melaporkan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan, dan mereka diberikan insentif.
 
“Kota Padang masuk ke dalam kategori Kota Besar. Di Indonesia, hanya tiga kota yang menerima penghargaan ini, yaitu Kota Padang, Balikpapan dan Surabaya,” katanya.

Sementara itu, temuan dari Tim Ekspedisi Sungai Nusantara, salah satu sungai di Kota Padang, yaitu Bantang Arau merupakan sungai paling tercemar mikroplastik di Pesisir Barat Sumatra.

Bahkan, kandungan mikroplastik di Sungai yang membelah Kota Padang itu mencapai 420 partikel dari 100 liter air.

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara juga meminta agar Pemko Padang membuat regulasi atau aturan terkait pengunaan plastik sekali pakai.

Selain Batang Arau, tim ekspedisi juga menemukan Bantang Kuranji yang menjadi bahan baku PDAM, kondisinya hampir sama dengan Batang Arau, tercmar mikroplastik.

Lalu, sampah di sepanjang Pantai Padang juga kerap menjadi keresahan wraga atau pengunjung yang datang, apalagi saat musim hujan, sampah akan menggunung di lokasi wisata itu.*