Harga Jual Tomat Petani Solok Merosot, dari Rp 3.000 per Kilogram jadi Rp 500 per Kilogram

Harga Jual Tomat Petani Solok Merosot, dari Rp 3.000 per Kilogram jadi Rp 500 per Kilogram

25 November 2021
ilustrasi panen tomat (Foto:Antaranews.com)

ilustrasi panen tomat (Foto:Antaranews.com)

RIAU1.COM - Merosotnya harga jual bawang merah dan tomat membuat para petani di Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar) menjerit. Dan penurunan harga juga diikuti dengan kenaikan harga pupuk.

“Sekarang sangat luar biasa anjloknya harga bawang merah dan tomat,” kata Fajar Sarli, salah seroang petani di Nagari Limau Lunggo, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok seperti dimuat langgam.id, Rabu (24/11)

Kemudian Fajar menyebutkan, untuk harga jual tomat saat ini hanya Rp500 per kilogram. Harga ini turun drastis dari normalnya sebesar Rp3.000 per kilogram.

“Bawang merah sekarang Rp5.000, normalnya Rp15.000 hingga Rp17.000 per kilogram. Turunnya harga jual ini dirasakan petani sejak sebulan belakangan,” jelasnya.

Fajar saat ini terpaksa tak menggarap ladang miliknya akibat dampak anjloknya harga bawang merah tersebut. Sebab pada masa panen terkahir dirinya mengalami kerugian cukup besar.

“Bibit bawang merah 150 kilogram habis modal Rp10 juta. Kalau tomat modalnya sejak awal sampai panen kisaran Rp7 juta sampai Rp8 juta. Kalau penjualan usai panen tidak sampai balik modal,” ujarnya.

“Kemarin saya tanam bawang merah dengan modal Rp8 juta. Pas panen dijual hanya dapat Rp3 juta, 70 persen uang melayang. Kalau sekarang cuaca juga tidak mendukung untuk tanaman lainnya. Lahan saya kosong sekarang,” sambung Fajar.

Ia tidak mengetahui pasti penyebab anjloknya harga jual bawang merah dan tomat di tingkat petani. Namun menurut informasi yang didapatnya, hal ini disebabkan masa panen cukup.*