Tidak Biasa, Hujan Es Terjadi di Banuhampu Agam Sumbar

Tidak Biasa, Hujan Es Terjadi di Banuhampu Agam Sumbar

19 Maret 2021
ilustrasi hujan/net

ilustrasi hujan/net

RIAU1.COM -Tidak biasa terjadi, Hujan disertai butiran es terjadi di Nagari Cingkariang, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena itu biasanya juga disebut presipitasi.

“Hujan es dalam meteorologi disebut juga hail. Hail merupakan salah satu bentuk jatuhan hidrometeor yang sampai ke permukaan tanah yang disebut juga presipitasi,” kata kepala BMKG GAW Koto Tabang, Wan Dayantolis, Kamis (18/3/2021).

Menurutnya, proses terjadinya hujan es atau hail bisa bersumber dari awan Kumulonimbus. Pada awalnya embrio bola es akan bergerak melayang di lapisan atas karena dorongan updraft atau udara naik.


 
Ketika gaya angkat melemah, embrio bola es turun dan menangkap semua butiran es yang dilaluinya. Embrio bola es itu lalu berkembang membesar

“Adanya gaya gravitasi bumi dan gerakan massa udara turun maka bola es tersebut bergerak jatuh ke permukaan bumi,” kata dia.


 
Tidak semua massa bola es tersebut sempat mencair sebelum jatuh ke permukaan bumi. Sebagian bola es tersebut berhasil mencapai permukaan bumi dalam bentuk tetap seperti bola es namun dengan ukuran kecil.

“Bola es yang tidak mencair yang berhasil mencapai permukaan bumi inilah yang kemudian kita sebut sebagai hujan es,” ujarnya.


 
Sebelumnya, Fenomena alam terjadi di Nagari Cingkariang, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam. Daerah ini diguyur hujan lebat disertai butiran es .

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (18/3/2021) sekitar pukul 16.10 WIB. Warga Jorong Cingkariang, Nagari Cingkariang, Kecamatan Banuhampu, Vita, mengaku menyaksikan langsung kejadian tersebut.

“Iya tadi ada hujan es, namun tidak lama,” ujar Vita kepada langgam.id.

Lanjut Vita, selain hujan lebat yang terjadi sekitar pukul 16.10 WIB, di daerah tersebut juga terjadi angin puting beliung di kawasan persawahan.

“Ada angin puting beliung juga tadi, tapi tidak sampai ke permukiman warga dan hanya terjadi di kawasan persawahan saja,” jelasnya. (Langgam.id)