Kisah Pilu Sejarah Kawa Daun dari Sumatera Barat

Kisah Pilu Sejarah Kawa Daun dari Sumatera Barat

25 September 2020
ilustrasi kawa daun (Foto: Istimewa/internet)

ilustrasi kawa daun (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Dibalik kenikmatan secangkir minuman kawa daun, tersimpan sejarah pilu yang tak banyak diketahui orang.

Kawa daun merupakan minuman yang terbuat dari seduhan daun kopi. Lahir sejak penerapan sistem tanam paksa dikutip dalam tulisan Kawa Daun (2017: hlm.17) Zulfitra, Jumat, 25 September 2020.

Semua bermula ketika Indonesia masih bernama Hindia Belanda dipimpin Johannes Van den Bosch sebagai Gubernur ke-43.

Ditangannya, setoran pajak tanah yang semula uang berubah menjadi tanaman bernilai ekspor. Pribumi Sumatera Barat mendapat jatah untuk menanam kopi.

Seluruh masyarakat dipaksa untuk menanam kopi. Hasilnya diserahkan untuk mengembalikan uang yang pernah dikeluarkan Kerajaan Belanda untuk membiayai Perang Jawa.

Tidak ada kopi yang boleh tertingggal. Semuanya harus diberikan kepada Belanda sehingga masyarakat hanya sebagai penanam dan tidak diizinkan untuk mencicipi kopi.

Kopi hasil jerpayah petani itu kemudian diangkut ke ibu kota provinsi untuk dijual dengan harga yang sangat mahal.

Sejak itulah ide untuk menikmati daun kopi muncul. Itu lantaran hanya daunnya yang tertinggal setelah kopi-kopi diantarkan ke gudang milik Belanda.

Sistem tanam paksa di Indonesia terjadi dalam kurun 40 tahun atau 1830-1870.