Tambang Batubara Ambruk, 3 Pekerja Meninggal Dunia di Sawahlunto

Tambang Batubara Ambruk, 3 Pekerja Meninggal Dunia di Sawahlunto

14 September 2020
ilustrasi

ilustrasi

RIAU1.COM -SAWAHLUNTO- Sebanyak 3 pekerja meninggal dunia, saat Kecelakaan kerja terjadi di lubang tambang milik CV Tahiti Coal yang berada di Desa Sikalang, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatra Barat (Sumbar). Peristiwa ini diketahui terjadi pada Sabtu (12/9) sekitar pukul 05.00 WIB.

sementara satu orang mengalami luka berat atau patah tulang. Keseluruhan korban saat ini telah dievakuasi dari dalam lubang.

Kasat Reskrim Polres Kota Sawahlunto, Iptu Roy Sinurat menyebutkan, kejadian bermula ketika 9 pekerja yang merupakan sif malam bekerja di dalam lubang tambang THC 03 tunel A. Kedalaman lubang tambang itu diperkirakan 150 meter, dan peristiwa itu terjadi di lubang cabang dua dengan kedalaman 15 meter.

“Didalam cabang dua tersebut ada empat pekerja berinisial B, A, Y, dan I. Pada saat bekerja lubang cabang dua itu, lubang tersebut ambruk dan mengakibatkan empat pekerja tertimpa reruntuhan,” ujar Roy kepada Langgam.id, Minggu (13/9/2020).
 
Saat kejadian, kata Roy, pekerja berinisial B mengalami luka berat, yaitu patah kaki. Sedangkan pekerja berinisial A, Y, dan I dinyatakan meninggal dunia.

“Untuk pekerja B dan A bisa dievakuasi pada pukul 07.00 WIB, Sabtu (12/9/2020) dan pekerja B sudah dirujuk ke rumah sakit di Padang. Sementara pekerja Y bisa dievakuasi sekitar pukul 17.15 WIB pada hari itu juga,” jelasnya.

Roy mengungkapkan, terakhir pekerja berinisial I baru bisa dievakuasi pada Minggu (13/9/2020) sekira pukul 05.30 WIB. Saat ini aktivitas penambangan dihentikan untuk sementara waktu.

“Sambil menunggu investigasi dari inspektur tambang Dinas ESDM Provinsi Sumbar, aktivitas tambang dihentikan. Kami sejak kemarin sudah melakukan penyelidikan awal dan sampai saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait ambruknya lubang tambang itu,” ungkap Roy.

Diketahui sebelumnya, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumbar telah menurunkan tim untuk penyelidikan ke lokasi tersebut.

Kepala Dinas ESDM Sumbar, Hery Martinus menyebutkan, bahwa saat ini aktivitas tambang milik CV Tahiti Coal itu dihentikan untuk sementara waktu. Namun, ia memastikan bahwa tambang itu telah memiliki izin.

“Kami sudah turunkan tim, aktivitas operasional dihentikan sementara. Untuk luas tambang saya lupa, tapi tambang itu sudah memiliki izin lengkap,” ujarnya kepada Langgam.id, Minggu (13/9/2020).

Menurut Hery, penyelidikan atas kecelakaan itu dilakukan tim dari inspektorat tambang. Hingga saat ini, masih proses penyelidikan. Sementara, tambang yang menjadi lokasi kecelakaan telah dipasang garis polisi (police line). (Langgam.id)