Pemko Surabaya Minta Bantuan Kepala Labor Unand Bantu Penanganan Corona di Surabaya

Pemko Surabaya Minta Bantuan Kepala Labor Unand Bantu Penanganan Corona di Surabaya

21 Juli 2020
Andani eka/langgam

Andani eka/langgam

RIAU1.COM -PADANG- Sukses di Sumatera Barat, Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas (Unand), dr Andani Eka Putra diutus Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke Kota Surabaya Jawa Timur, untuk meningkatkan Kapasitas pengujian di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Surabaya, yang direncanakan akhir Agustus 2020, bisa menguji sekitar 4.000 spesimen corona.

Andani Eka Putra mengatakan, kapasitas pengujian spesimen Labkesda Surabaya bakal ditingkatkan. Akhir Agustus 2020, kapasitas pengujian labor ditargetkan mencapai 4.000 sampel. Hal ini untuk mempercepat proses penanganan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya.

“Di Surabaya tracing banyak, tapi tidak bisa dilanjutkan dengan PCR karena keterbatasan kapasitas. Makanya saya usahakan dalam minggu pertama Agustus, lab itu bisa beroperasional. Kemudian minggu terakhir Agustus atau minggu pertama September, target saya sudah masuk ke 4.000,” katanya seperti dikutip dari halaman resmi Pemkot Surabaya, Senin (20/7/2020).

Menurut Andani, dia diutus ke Jawa Timur untuk berbagi pengalaman dengan para dokter dan tim medis percepatan penanganan covid-19 di Surabaya. Hal itu berkaca dari kesuksesannya dalam menangani kasus covid-19 di Sumbar.

Sebelumnya, Sabtu (18/07/2020), Andani sempat berdiskusi dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Dia juga sempat meninjau langsung tempat pengujian covid-19 di Labkesda Surabaya.

Dari hasil tinjauannya, Andani menyatakan siap membantu Pemkot Surabaya dalam meningkatkan kapasitas pengujian spesimen. Apalagi, menurutnya, tracing yang dilakukan Pemkot Surabaya begitu masif. Namun, tidak diimbangi dengan kapasitas pengujian sampel. “BNPB harus suplai semua kebutuhannya. Hari ini saya inventarisir semua kebutuhannya labo, akan saya kirim ke Surabaya. Nah, akan saya atur supaya bisa cepat diadakan,” tuturnya.

Selain membantu kebutuhan alat di Labkesda Surabaya, Andani juga menyatakan siap mendukung untuk sumber daya manusia. “Jadi kita akan tambah SDM laboratorium nanti pelan-pelan sampai 60 orang, kita latih dia. Kita libatkan teman-teman juga dari Fakultas Kedokteran Unair,” katanya.

Sembari menunggu Labkesda Surabaya beroperasi maksimal, sementara waktu sampel hasil tracing akan dikirim ke laboratorium Unand di Kota Padang. Sebab, di labor Unand, pengujian spesimen bisa mencapai 3.000 per hari. “Kita kirim langsung sampel dari Surabaya ke lab di Unand Padang, Inshaallah saya bisa bantu,” paparnya.

Dia menegaskan, prinsip utama dalam pemeriksaan covid-19 adalah bagaimana memutus mata rantai penularan. Jika yang ditemukan pemkot Surabaya itu adalah orang-orang tanpa gejala atau gejala ringan, maka itu justru hal yang baik. Sebab, orang-orang itu yang justru berpotensi sebagai penular. (Langgam.id)