PSBB di Sumbar Minta Dilanjutkan oleh Sebagian Besar Daerah, Gubenur Belum Ada Keputusan

PSBB di Sumbar Minta Dilanjutkan oleh Sebagian Besar Daerah, Gubenur Belum Ada Keputusan

26 Mei 2020
Gubenur Sumbar/net

Gubenur Sumbar/net

RIAU1.COM -PADANG- Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap II di Sumbar akan berakhir 29 Mei mendatang, namun hingga saat ini Gubenur bersama jajaranya belum memutuskan apakah akan dilanjutkan ke Tahap III atau tidak. Menurut Gubenur Sumbar Irwan Prayitno pihaknya akan memutuskan hal tersebut pada 28 Mei mendatang.
 
Hal itu dipaparkan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ketika rapat terbatas membahas persiapan jelang berakhirnya PSBB dengan bupati dan wali kota melalui video conference, Selasa (26/5).

Menurut Irwan, banyak hal yang dikaji terkait pencegahan covid-19. Mulai dari Permenhub yang akan berakhir dan kebijakan new normal yang telah mulai disosialisasikan.

“Kita baru sharing pendapat dan masukan apa dan bagaimana PSBB yang telah berlangsung dan bagaimana ke depannya, banyak hal kita kaji,” katanya di Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (26/5).

Bagaimana keputusannya nanti juga merujuk kepada arahan pemerintah pusat. Dalam rapat tersebut, juga ada tiga daerah yang mengusulkan akan keluar dari PSBB. Masing-masing, Bukittinggi, Padang Panjang, dan Pesisir Selatan.

Sementara daerah lain sebagian besar ingin melanjutkan PSBB selama 14 hari atau 2 minggu. Daerah daerah juga akan mengikut keputusan provinsi soal kelanjutan PSBB. Hal itu untuk menuntaskan pemutusan penularan yang saat ini angkanya sudah mulai menurun.

“Hari ini rapat pendahuluan, keputusannya 28 Mei, sehingga kita punya persiapan agar matang nantinya,” katanya.

Ia mengatakan dua tahap penerapan PSBB mendapat berbagai penilaian dari banyak pihak. Namun hal itu dinilai berhasil karena tidak ada lagi penambahan penularan dari luar Sumbar setelah 22 April.

Kemudian angka penjumlahan juga melandai kecuali epsientrum Pasar Raya Padang. Penularan di pasar dinilai sulit karena susahya melakukan tracking. Sebab sangat banyak masyarakat yang datang dan sulit dilacak. Sementara yang lain sudah terputus penyebarannya.(Langgam.id)