Program Desa Cantik, Bupati Alfedri: Dengan Data Kita Menyelesaikan Masalah

Program Desa Cantik, Bupati Alfedri: Dengan Data Kita Menyelesaikan Masalah

12 September 2022
Bupati Alfedri saat pembukaan sosialisaei

Bupati Alfedri saat pembukaan sosialisaei

RIAU1.COM - Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) merupakan program percepatan penguatan statistik sektoral secara nasional yang dilaksanakan pada tingkat pemerintahan terkecil dan sekaligus salah satu implementasi Program Satu Data Indonesia. 

Program Desa Cinta Statistik (cantik) juga bertujuan meningkatkan kualitas data statistik yang dihasilkan melalui peningkatan literasi, kesadaran dan peran aktif perangkat kampung dan komunitas statistik kampung. 

Hal tersebut disampaikan Bupati Alfedri di sela-sela acara sosialisasi desa cantik di kantor Bupati Siak.

”Hari kita mengikuti kegiatan sosialisasi Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) yang di taja Badan Pusat Statistik (BPS). Bagi kami kegiatan ini penting, apapun yang kita rencanakan kalau tidak dengan data yang benar, tentu akan menimbulkan masalah. Semestinya dengan data kita menyelesaikan masalah, bukan malah menjadi masalah,” kata Bupati Alfedri, Senin (12/9/2022).

Melalui Badan Pusat Statistik (BPS) harapnya, kedepan dapat melakukan pembinaan, pendampingan membantu bagaimana memvalidasi data terkait potensi desa, yang disajikan dalam bentuk potensi desa atau kampung.

“Potensi kampung ada, namun kalau diminta betul datanya nanti, kadang belum memenuhi maksud yang kita harapkan. Program yang di taja BPS ini kita sambut baik dan saya harapkan, 15 penghulu yang di undang betul-betul mengikuti sosialisasi ini, kita bersihkan data, sehingga setiap kampung nantinya memiliki data yang akurat, up to date dan bisa dipercaya,”ungkapnya.

Kegiatan ini juga, bertujuan meningkatkan kapasitas desa dan kelurahan dalam mengidetifikasi kebutuhan data dari setiap potensi yang dimiliku desa dalam mendukung pengentasan kemiskinan.

Sementara itu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Siak, Ari Setiadi Gunawan mengatakan hadirnya program desa cantik tidak membebankan kampung, pihaknya hanya melakukan pendampingan terkait bagaimana kampung dalam menyajikan data secara benar.

“Kami melihat sebagian kampung tidak meng up date data secara terus-menerus. Sehingga ketika kita membutuhkan, datanya belum up date kita memiliki kesulitan,” ucapnya.

Lanjutnya, dengan adanya Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) ia berharap akan tercipta data yang berstandar dan harmonis, karena jika data tidak berstandar akan menjadi masalah juga ketika data itu digunakan untuk implementasi pembangguan.

“Kemudian bagaimana kita mendokumentasikan dan mepublikasikan data itu dengan baik. Kami badan pusat statistik ingin hadir bersama untuk membangun desa dengan best data yang akurat, up date. Sehingga kami bersama desa ingin membangun best data yang baik dan lengkap. Kami siap melakukan pendampingan di tingkat desa,” kata Kepala BPS Siak tersebut. 

Untuk tahap awal, pihaknya memilih 15 kampung yang tersebar di 5 kecamatan, jadi penghulu yang hadir kata dia perwakilan dari setiap kecamatan yang dekat dengan Kota Siak.*