Belajar Bersama di Museum, Pemkab Siak Sebut Bagian Dari Komitmen Majukan Budaya

Belajar Bersama di Museum, Pemkab Siak Sebut Bagian Dari Komitmen Majukan Budaya

11 November 2021
Saat  pembukaan belajar bersama

Saat pembukaan belajar bersama

RIAU1.COM - Kegiatan Belajar Bersama di Museum, yang ditaja oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, bertempat di Museum Budaya dan Sejarah Kabupaten Siak dibuka Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Siak Jamaluddin.

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan Pengumuman Lomba Membuat Logo Museum Balairung Sri, Pameran Temporer dan Penyusunan Storyline dari Museum Balairung Sri, sekaligus Launching The New Storyline Of Museum Balairung Sri.

Kegiatan ini di ikuti oleh perwakilan dari 2 orang siswa dan guru se-Kabupaten Siak, dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan para guru dan siswa tentang hal - hal yang berkaitan dengan museum, sejarah, budayanya, koleksi yang ada di Museum Balairung Sri.

Asisten Adum Setda Kabupaten Siak, Jamaluddin dalam sambutannya menyampaikan, berbagai kegiatan yang dilaksanakan hari ini dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Khusunya pada anak - anak generasi penerus, generasi emas pada tahun 2045 mendatang.

"Pemkab Siak sejak berdirinya pada tahun 1999 hingga saat ini, terus berkomitmen untuk memajukan kebudayaan dan sejarah yang ada di Kabupaten Siak. Sehingga dalam visi dan misi Kabupaten Siak dicantumkan, mewujudkan masyarakat Kabupaten Siak yang sehat dan sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya melayu" sebutnya.

Jamal menambahkan, belajar bersama di museum ini tujuannya adalah bagaimana upaya untuk mendorong dan memberi kesempatan kepada anak - anak didik, di Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) belajar bergiliran di museum ini dari setiap sekolah yang ada di Kabupaten Siak.

"Kami harapkan kepada Bapak dan Ibu guru yang membimbing anak - anak, kita belajar disini mari sama - sama kita dorong anak - anak kita untuk belajar bersama di museum ini. Sehingga nanti selain belajar pengetahuan umum anak - anak kita juga mempunyai pengetahuan tentang sejarah dan budaya kerajaan siak" ujarnya.

Sementara itu, Kapokja Perencanaan dan Penganggaran Sekretariat Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Yenny Lasmawati menyampaikan  harapannya kepada para guru agar bisa memberikan pelajaran juga terkait sejarah dan nilai budaya.

Karena kalau bukan dari sekolah ataupun dari dini, anak - anak zaman sekarang tidak akan tau sejarah budaya di daerahnya. Apalagi Siak merupakan Kabupaten yang peninggalannya kerajaan, jadi harus tau sejarahnya dan bisa melestarikannya sehingga tidak tergerus oleh zaman.

"Pesan saya kepada para tenaga pendidik, bukan hanya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan, tetapi ikut juga dalam rangka pemajuan kebudayaan. Karena pemajuan kebudayaan tidak akan berhasil kalau kita tidak melakukan perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan serta juga ikut melestarikan kebudayaan" ucapnya.*