Masuki Hari Ketiga, Pencarian Korban Tenggelam di Perairan Perawang Belum Membuahkan Hasil

Masuki Hari Ketiga, Pencarian Korban Tenggelam di Perairan Perawang Belum Membuahkan Hasil

13 Januari 2021
Pencarian korban tenggelam di Perawang Siak

Pencarian korban tenggelam di Perawang Siak

RIAU1.COM - Tim gabungan dari Basarnas Provinsi Riau, Polsek Tualang, Ditpolair Polda Riau, TNI AL beserta warga di hari ketiga pencarian seorang kakek berusia 50 tahun warga Kelurahan Perawang masih belum membuahkan hasil.

Meski cuaca selama dua hari pencarian dalam kondisi hujan ringan, tim gabungan tetap melakukan pencarian, baik menggunakan alat pancing tradisional dan juga melakukan penyelaman,  korban yang bernama Purwanto itu juga belum ditemukan.

Kamarnit Pos Ditpolair Polda Riau Perairan Perawang Brigadir Muntoha mengatakan, tim gabungan terus berupaya semaksimal mungkin bersama masyarakat untuk menemukan korban yang terjatuh dari sampan motor penyebrangan di kampung Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak.

"Hari ini sudah hari ketiga, sudah 46 jam pencarian Namun korban belum berhasil kita temukan, tim gabungan tetap berupaya maksimal. Kesulitan kita dalam melakukan pencarian ini karena kondisi cuaca hujan ringan selama pencarian ini, ditambah lagi arus sungai yang cukup deras di sekitar tempat yang diduga terjatuhnya korban, tetapi kita tetap akan berupaya semaksimal mungkin mencari korban ini," terangnya.

Dari pantauan Riau1.com di lokasi kejadian, selain pihak kepolisian dan TNI AL beserta Basarnas, tampak juga damkar Kecamatan Tualang, KSOP Kecamatan Tualang dan masyarakat yang terus melakukan pencarian terhadap korban.

Diketahui, korban Purwanto terjatuh dari sampan motor penyebarangan milik masyarakat kampung Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau pada Senin 11 Januari 2021 sekira pukul 15.30 WIB, saat hendak menyeberang sungai menuju ke kilometer 55 Kecamatan Dayun.

Sementara itu, pihak keluarga masih menantikan kabar baik atas pencarian pria paruh baya yang diketahui merupakan pelaku usaha pembuatan tahu dan tempe di kecamatan yang berjuluk Kota Industri itu.

Istri Purwanto Hanik Widayati menceritakan , dirinya bersama anak-anak tidak ada firasat akan terjadi musibah ini. Ia sekeluarga tidak menyangka kejadian ini menimpa suaminya. 

"Tidak ada firast sama sekali pak, Suami saya itu orangnya pendiam, dan di rumah dia tidak banyak bicara," tuturnya sembari mengeluarkan air mata saat menjelaskan kepada awak media.

Loading...

“Senin sore itu saya di datangi Pak RT kerumah, beliau menanyakan suami saya, ada bapak buk, ya saya jawab ada di dalam pak, saya cek ke kamar namun suami saya tidak ada di dalam kamar, lalu saya cari ke dapur tempat biasa kami bekerja membuat tahu dan tempe," jelasnya.

“Lalu saya mengatakan kepada Pak RT kalau suami saya tidak ada dirumah, mungkin lagi keluar atau kepasar, namun alangkah terkejutnya saya saat Pak RT mengatakan kabar kalau suami saya terjatuh di penyebrangan Fery," sambungnya sambil mengusap air mata.

Kesedihan juga tampak di wajah anak tertua Purwanto bernama Doddy Arifansyah berusia 25 tahun bersama dua orang adiknya .

Doddy menceritakan terakhir berkomunikasi sama ayahnya pada hari Minggu 10 Januari 2021 yang lalu. “Saya kuliah di Pekanbaru pak, jadi sore minggu itu ternyata menjadi hari terakhir saya bertemu Ayah saya," ujarnya sedih.

Semoga Ayah kami bisa ditemukan secepatnya, gak bisa tidur kami pak memikirkan ayah, sampai sekarang kami belum juga mendapatkan kabar keberadaan ayah, kata anak sulung Purwanto itu.

Hingga berita ini diturunkan, seluruh petugas gabungan bersama masyarakat masih tampak terus melakukan pencarian. Kondisi cuaca pun masih hujan ringan.