Seorang Karyawan PT IKPP Perawang Suspect Virus Corona Usai Melayat Keluarganya yang Meninggal Akibat Covid-19 di Jakarta

Seorang Karyawan PT IKPP Perawang Suspect Virus Corona Usai Melayat Keluarganya yang Meninggal Akibat Covid-19 di Jakarta

21 Maret 2020
Ilustrasi

Ilustrasi

RIAU1.COM - Salah seorang karyawan PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Perawang Mill di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, dikabarkan sebagai pasien suspect atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus Covid-19 (CORONA).

Karyawan IKPP itu terindikasi tertular COVID-19 setelah diketahui bahwa dirinya baru pulang melayat keluarganya yang meninggal dunia karena kasus 'Corona Virus'.

"Iya benar, ada satu orang karyawan kita yang sekarang sedang diisolasi di Rumah Sakit Prima Pekanbaru, usai dirujuk dari rumah sakit Eka Hospital, sebagai pasien dalam pengawasan. Sejauh ini kondisi beliau dalam keadaan sehat," Kata Humas PT IKPP Perawang Mill Armadi SE, Sabtu 21 Maret 2020.

Armadi mengatakan, karyawan itu sebelumnya cuti bekerja karena melayat keluarganya yang meninggal dunia di Jakarta. Setibanya di Perawang dan sempat masuk kerja pada tanggal 18 Maret 2020 kemaren, karyawan tersebut melapor ke pimpinannya dan langsung memeriksakan diri ke rumah sakit.

"Sepulangnya dari Jakarta, yang bersangkutan sempat bekerja dan berinteraksi dengan 11 orang rekan kerjanya. Karena merasa melakukan kontak langsung dengan keluarganya yang ertular virus Corona itu, ia langsung ke rumah sakit untuk mengecek kesehatannya, dan kemudian langsung dilarikan ke Pekanbaru guna pengecekan lebih lanjut," jelas Armadi.

Sementara itu, dari pantauan Riau1.com di sekitar tempat tinggal karyawan PT IKPP itu, aktifitas warga masih seperti biasa, meski sempat heboh, namun warga mengaku tidak mudah mempercayai informasi yang belum tentu kebenarannya.

"Sempat syok juga dengarnya pak, katanya positif, tapikan hasil laboratoriumnya belum menyatakan dia positif Corona kan pak, Kami di sini saling jaga-jaga juga pak, mudah-mudahan bapak itu baik-baik saja," ungkap salah seorang warga KPR 1 yang tak ingin menyebutkan namanya.