Masuki Tahun 2020, Warga PST Siak Masih Menunggu Janji Manis PT Pelindo 1 Perbaiki Jalan Rusak

Masuki Tahun 2020, Warga PST Siak Masih Menunggu Janji Manis PT Pelindo 1 Perbaiki Jalan Rusak

2 Januari 2020
Jalan Pertiwi di Kampung Pinang Sebatang Timur (PST) Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak masih belum diperbaiki PT Pelindo 1

Jalan Pertiwi di Kampung Pinang Sebatang Timur (PST) Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak masih belum diperbaiki PT Pelindo 1

RIAU1.COM - Jalan Pertiwi di Kampung Pinang Sebatang Timur (PST) Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak hingga kini tak kunjung diperbaiki PT Pelindo 1.

Padahal perusahaan BUMN itu pada tanggal 15 Desember 2019 lalu sudah berjanji akan memperbaiki lubang yang menganga di jalan yang membentang sepanjang 2 kilometer tersebut.

Dari pantauan Riau1.com, terlihat tumpukan material berupa pasir dan batu (Base) di sembilan titik lobang jalan yang sebelumnya ditanami pohon pisang oleh masyarakat. Hal itu sontak menimbulkan kekecewaan dikalangan masyarakat pengguna jalan tersebut.

"Janji tinggallah janji, katanya tanggal 15 Desember 2019 kemaren mau diperbaiki, tahun sudah berganti pun jalan masih tetap seperti itu," ungkap Dedi salah satu Pemuda Kampung Pinang Sebatang Timur, Kamis 2 Januari 2019.

Dikatakannya, beberapa waktu yang lalu masyarakat kembali menggelar aksi melarang truk PT Pelindo 1 melintas. Namun, setelah 3 hari melakukan aksi, pihak perusahaan yang didampingi pihak kepolisian kembali berjanji akan segera melakukan perbaikan pada ruas jalan tersebut.

"21 Desember kemaren mereka berjanji lagi, perusahaan didampingi pihak kepolisian meyakinkan masyarakat akan pelaksaan perbaikan jalan dengan menurunkan material berupa base sebanyak 3 mobil, namun hanya menurunkan saja, entah kapan akan dikerjakannya," sebutnya.

Sementara itu, Manager Teknik Pelindo 1, Iswan Ansukarto mengaku akan memperbaiki kerusakan jalan tersebut Senin depan. "Senin depan kita akan kerjakan, ini kita base dulu," ujar Iswan.

Ia mengaku keterlambatan perbaikan jalan yang telah rusak itu dikarenakan menunggu keputusan dan persetujuan pimpinan pusat perusahaan. "Kita baru mendapatkan persetujuan dari pusat awal tahun ini. Nanti kita base dulu, setelah itu baru kita aspal," tutupnya.