HUT IDI ke-71, Ini Harapan Ketua IDI Rokan Hulu

HUT IDI ke-71, Ini Harapan Ketua IDI Rokan Hulu

26 Oktober 2021
Ilustrasi/Net

Ilustrasi/Net

RIAU1.COM - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang ke-71, IDI Rohul menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu yang telah cukup memberikan perhatian bagi tenaga medis, khususnya dokter yang berjuang dalam penanganan Pandemi di negeri seribu suluk.

giigh1

Meski demikian, ada beberapa catatan yang disampaikan Idi Rohul dalam penanganan Covid-19 di Rohul dihari jadinya yang ke-71 ini. salah satunya adalah pentingnya peningkatan standar Safty Dokter dan juga pentingnya peran semua pihak dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dalam menjalani Era New Normal.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Rokan Hulu dr. Zuldi Afki Sp.P, mengatakan, selama pandemi Covid-19 terjadi di Rokan Hulu sudah ada 2 Dokter yang meninggal dunia akibat terpapar covid-19.

"Kita tentunya tidak ingin lagi ada dokter yang meninggal dunia akibat terpapar covid-19. harus ada evaluasi terhadap standar safty para dokter misal dari sisi SOP sehingga para dokter yang menangani covid-19 ini tidak terlalu kelelahan sehingga rentan terpapar," ucap Zuldi.

Selain Safety, sambung dia, hal yang lebih penting dilakukan semua pihak untuk melindungi para tenaga medis yang bertugas dalam penanganan covid-19 adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat mengikuti pedoman Protokol Kesehatan.

Loading...

"Protokol kesehatan yang disampaikan IDI sudah di akomidir pemerintah, namun idi melihat implementasi Protokol kesehatan tersebut, di masyarakat masih sangat renda," ujarnya.

Bagaimanapun juga, Lanjut zuldi, jika hanya dokter yang menerapkan protkes tanpa diikuti kesadaran masyarakat dalam menjalankan protkes, masih akan membuat tenaga medis berada dalam ancaman terpapar covid-19, karena potensi warga yang terpapar covid-19 yang harus di tangani para dokter masih sangat besar.

"Jika implementasi Protokol kesehatan ini masih rendah di tengah kebijakan pemerintah melonggarkan aktifitas masyarakat, kita kawatir rohul masih berpotensi terjadi lonjakan kasus gelombang ketiga," imbuhnya.*