Proyek Peningkatan Jalan Surau Munai-Sei Mendung-Simpang Sosial-Sempurna Alam Bermasalah

Proyek Peningkatan Jalan Surau Munai-Sei Mendung-Simpang Sosial-Sempurna Alam Bermasalah

28 Agustus 2020
Pemuda sei mendung masri syukur

Pemuda sei mendung masri syukur

RIAU1.COM -ROKAN HULU--Proyek peningkatan jalan Surau Munai-Sei Mendung-Simpang Sosial-Sempurna Alam, Kecamatan Rambah Hilir, pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Rokan Hulu (Rohul) bermasalah.

Permasalahan ini, dikarenakan adanya kekurangan volume pekerjaan sebesar Rp 28,3 juta lebih. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) atas Laporan Keuangan Pemkab Rohul tahun 2019 lalu.

Pekerjaan peningkatan jalan yang dilaksanakan oleh PT Usaha Kita Lestari berdasarkan kontrak 
Nomor 620/5.2/KONTRAK-BM/DPUPR/VI/2019 tgl 14 Juni 2019 senilai 
Rp11.848.000.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 150 hari  kalender, mulai tanggal 14 Juni s.d. 10 November 2019 mengalami kekurang volume pekerjaan.

Kepala Dinas PUPR Rohul Anton, ST, MT membenarkan adanya temuan BPK RI terkait pekerjaan Proyek peningktan jalan Surau Munai-Sei Mendung-Simpang Sosial-Sempurna Alam di Kecamatan Rambah Hilir itu.

Namun, diakui Anton, pihak pelaksana, dalam hal ini PT. Usaha Kita Lestari sudah mengembalikan kerugian akibat kurangnya volume pekerjaan itu sebesar Rp 28,3 juta ke Kas Daerah Rohul.

"Usai keluarnya Rekomendasi dari BPK, pihak pelaksana sudah mengembalikan  kerugian negara tersebut,"sebut Anton, baru-baru ini. 

Loading...

Sementara, seorang warga Sei Mendung Masri Syukur mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Rohul yang telah membangun jalan penghubung dari Surau Munai-Sei Mendung-Simpang Sosial-Sempurna Alam, Kecamatan Rambah Hilir itu.

"Kalau pembangunan jalan itu, kita ucapkan terimakasih kepada Pemkab Rohul. Ini membuktikan Pemkab Peduli terhadap masyarakat, "sebut Masri Syukur, Selasa (25/8).

Namun, meski berterimaksih kepada Pemkab Rohul, Masri Syukur juga menyayangkan adanya informasi temuan BPK RI dalam pekerjaan jalan tersebut, apalagi terindikasi menimbulan kerugian negara.

"Mengenai hal ini, harusnya menjadi bahan evaluasi bagi Dinas terkait dalam memberikan penilaian terhadap perusahaan pelaksana  pekerjaan itu,"ungkap Masri Syukur sambil berharap Dinas terkait lebih jeli dalam memberikan penilaian terhadap perusahaan yang layak dalam melaksanakan kegiatan di Rohul. (Amsur)