Menderita Cerebral Palcy, Bocah 12 di Rohul Butuh Uluran Tangan

Menderita Cerebral Palcy, Bocah 12 di Rohul Butuh Uluran Tangan

28 Agustus 2020
Nurhayati bersama anaknya yang Menderita Cerebral Palcy/R1

Nurhayati bersama anaknya yang Menderita Cerebral Palcy/R1

RIAU1.COM -ROKAN HULU--Seorang bocah laki-laki bernama Aldo Hardiansah warga Kampung Tangun, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) diketahui penderita Cerebral Palcy butuh uluran tangan.

Bocah laki-laki berusia 12 tahun mengidap penyakit Cerebral Palcy yaitu perkembangan upnormal di otak. Aldo, anak ketiga dari pasangan Almarhum Alpian (48) dan Nurhayati (38) sudah sakit sejak tahun 2012 silam.

Nurhayati mengungkapkan, sang buah hati mengidap penyakit ini sejak tahun 2012 waktu itu dia berusia 4 Tahun. Awalnya saat itu Aldo kejang-kejang disertai dengan demam yang sangat tinggi dan menyebabkan sekujur tubuhnya kaku tidak bisa digerakan.

“Bahkan sampai sekarang pun masih sering kejang-kejang terkadang hampir setiap hari kambuh, untuk meredakannya saya hanya beri dia obat dari warung dan hanya di kompres air hangat saja,” jelas Nur, kepada Sejumlah wartawan, baru-baru ini.

Nurhayati sangat berharap agar anaknya bisa sembuh dan bisa sekolah layaknya seperti anak anak normal lainya, namun terkendala keterbatasan ekonomi. 

Nurhayati menyebutkan, suaminya sudah lama meninggal dunia, dia kini hanya seorang ibu yang membuka warung kecil kecilan dirumahnya yang pendapatan per harinya hanya pas-pasan untuk biaya hidup sehari hari, hal itulah yang memaksa Putra tercintanya harus dirawat seadanya di rumah.

"Begini saja keseharian saya buka warung kecil kecilan, anak yang masih sekolah juga punya dan itu juga butuh biaya, untuk bantuan memang ada seperti PKH ” ujarnya.

Diakui Nurhayatu, selama menderita penyakit tersebut Aldo pernah mendapatkan pengobatan namun hanya beberapa kali saja. Sebab jangankan untuk biaya berobat, untuk ongkos ke rumah sakit saja mereka tak punya.

Loading...

"Berobat sudah pernah,Terakhir tahun 2018 saya bawa putra saya berobat, selama ini hanya dirawat dirumah saja, karena kalau dirawat di RSUD dia harus dijaga sementara untuk biaya hidup dirumah tidak ada yang mencari, selain itu biaya untuk transportasi juga saya sudah kesulitan,” ungkap Nur sambil merangkul anaknya yang sedang sakit.

Nurhayati dan keluarganya sangat berharap adanya uluran tangan dari para dermawan yang mau membantu anaknya.

“Harapan nya ingin agar anaknya sembuh, selama saya mampu saya juga terus berusaha, “orang tua mana yang tega melihat anaknya begini, namun apalah daya kami tidak punya biaya dan saat ini kami memang sangat membutuhkan uluran tangan dari para dermawan terutama Pemerintah Daerah ” tuturnya.

Ditempat terpisah Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Rohul dr. Bambang Triono mengatakan jika keluarga Nurhayati sudah punya BPJS Kesehatan.

"Sebaiknya agar Pihak Desa mendata dan mengurus ke dinsos untuk dimasukkan ke PBI Daerah, agar anak tersebut bisa dirawat di Rumah Sakit,"sebutnya. (Amsur)