Rakor Dengan Menko Maritim Soal Abrasi, Wagubri: Kita tunggu Peneliti

Rakor Dengan Menko Maritim Soal Abrasi, Wagubri: Kita tunggu Peneliti

25 Juni 2019
Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution (Foto: Zar/Riau1.com)

Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution (Foto: Zar/Riau1.com)

RIAU1.COM -Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution membeberkan hasil pertemuan bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dan Bengkalis perihal rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Maritim Republik Indonesia di Jakarta, Jumat, 21 Juni 2019 silam.

Pertemuan itu membahas percepatan pemulihan kawasan pesisir di pulau-pulau perbatasan dengan negara tetangga di Provinsi Riau.

Hasil pertemuan itu menurutnya menunggu hasil studi yang dilakukan oleh para pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan lainnya yang terkena abrasi parah.

"Hasilnya akan ada pakar melakukan studi. Kita tunggu setelah mereka melakukan studi kemudian mereka paparkan," sebutnya, Selasa, 25 Juni 2019.

Hasil pertemuan itu juga menghasilkan keputusan bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan soal bergesernya tapal batas akibat abrasi parah.

"Sudah clear bahwa ternyata batas negara itu tidak berpengaruh dengan batas patok negara. Itu sudah tercatat walau patok bergeser akibat abrasi," imbuhnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bengkalis, sangat serius untuk menangani masalah abrasi, hal ini terbukti dengan dikucurkannya anggaran milyaran rupiah, meskipun dana miliaran tersebut belum maksimal untuk membuat penahan gelombang.

Loading...

Bupati Amril Mukminin menyebutkan saat ini pemerintah sedang mengikuti rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Maritim Republik Indonesia di Jakarta, bukan hanya Bupati Bengkalis yang ikut rakor tetapi juga Bupati Kepulauan Meranti dan Gubernur Riau.

"Kita akan rapat koordinasi dengan pak Menko Maritim bersama Gubernur Riau, Bupati Kepulauan Meranti dan Bupati Bengkalis juga, selain membahas tentang abrasi kita juga akan membahas masalah batas wilayah NKRI yang makin berkurang," ungkap Amril Mukminin.