Sejarah 15 Januari: Peristiwa Malari, Belasan Orang Tewas dan Ratusan Lainnya Luka-Luka

Sejarah 15 Januari: Peristiwa Malari, Belasan Orang Tewas dan Ratusan Lainnya Luka-Luka

15 Januari 2021
Peristiwa Malari (Foto: Istimewa/Tirto.Id)

Peristiwa Malari (Foto: Istimewa/Tirto.Id)

RIAU1.COM - Aksi unjuk rasa menentang investasi asing pada 1947 berujung kekacauan. Orang-orang menyebutnya dengan sebutan Malapetaka Lima Belas Januari atau disingkat Malari.

Bukan menolak investasi, massa geram lantaran di era Soeharto, investasi asing amat mudah masuk membuat potensi korupsi terbuka lebar, kerusakan alam hingga maraknya pelanggaran HAM dikutip dari kompas.com, Jumat, 15 Januari 2021.

Belasan orang meninggal dunia, ratusan luka-luka. Ditambah seribuan mobil dan motor ludes dibakar. Semua bermula ketika Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka mengunjungi Jakarta untuk urusan investasi.

Massa yang mengetahui kedatangan PM Jepang itu tak tinggal diam. Mereka long march dari kompleks Universitas Indonesia di Salemba, Jakarta Pusat menuju Trisakti dengan tujuan Istana Kepresidenan dan kantor Presiden Soeharto, dan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Baru setengah jalan, mereka diadang aparat sebelum sampai tiba di Istana Kepresidenan, dan Halim Perdanakusuma.

Massa yang tak mau diganggu merusak apa yang ada di sekitar seperti penjarahaan toko-toko, termasuk mobil-mobil buatan Jepang habis dibakar.

Peristiwa ini terus terjadi hingga dua hari. Korban tewas tak terelakkan. Membuat Soeharto malu dan menurunkan segenam Jenderal untuk melakukan tindakan yang berujung pembubaran lembaga asisten pribadi presiden.

Sementara mahasiswa, menganggap aksi kekerasan ini telah ditunggangi oleh oknum yang mengubah aksi damai menjadi kerusuhan.