Politikus PKB Ini Sebut Film G30S/PKI Tak Layak Tonton, Syarat Kepentingan Politik Orde Baru

Politikus PKB Ini Sebut Film G30S/PKI Tak Layak Tonton, Syarat Kepentingan Politik Orde Baru

28 September 2020
Anggota Komisi I DPR RI Abdul Kadir Karding (Foto: Istimewa/internet)

Anggota Komisi I DPR RI Abdul Kadir Karding (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Anggota Komisi I DPR RI Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa film G30S/PKI yang kini menjadi perbincangan hangat tak layak untuk di tonton.

Alasannya karena keseluruhan ceritanya erat dengan kepentinga politik saat Suharto memimpin Indonesia sebagai Presiden RI ke-2 dikutip dari detik.com, Senin, 28 September 2020.

" Terkait dengan isu pemutaran kembali G30S/PKI saya melihat bahwa film tersebut sejak dari awal memang tidak relevan diputar dipertontonkan ke publik," jelasnya.

Tak hanya itu, film tersebut juga dianggapnya tidak sesuai dengan sejarah. Dibuktikan dengan pernah dilarang untuk diputar di masa Menteri Pendidikan periode 1998-1999 Juwono Sudarsono dan Menteri Penerangan periode 1998-1999 Yunus Yosfiah.

" Banyak analisis sejarawan yang mengatakan bahwa film ini dibuat tidak sepenuhnya objektif sesuai dengan sejarahnya. Dan ada kepentingan politik, kekuasaan oleh Pak Harto zaman itu," terangnya kembali.

Untuk mengimbanginya, pemerintah perlu membuat film yang benar-benar menggambarkan sejarah serta tidak memiliki muatan politik, jika ingin memberikan edukasi terkait kejadian 30 September melalui film.

Sebab, ia khawatir adanya pembelokan sejarah karena pengaruh film G30S/PKI yang ada saat ini.