Mardani Ali Menyesal, Tak Bisa Bantu Pemerintah Hadapi Masa Sulit

Mardani Ali Menyesal, Tak Bisa Bantu Pemerintah Hadapi Masa Sulit

30 Juli 2020
Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera (foto: Istimewa/internet)

Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera (foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera mengaku menyesal karena telah meninggalkan pemerintahaan yang sedang dirundung masalah.

Pasalnya, DPR resmi menutup masa persidangan III tahun sidang 2019-2020 dalam rapat paripurna, Selasa, 12 Mei 2020 silam dan tengah menjalani masa reses hingga 14 Juni 2020 mendatang.

Penyesalannya itu disampaikannya melalui kanal YouTube miliknya, Kamis, 30 Juli 2020.

" Sedihnya saya karena merasa bertanggung jawab tentang persoalan yang dihadapi pemerintah. Kami di masa reses tidak diperbolehkan melakukan rapat dengar pendapat bersama mitra terkait," terangnya.

Menurut politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, masalah yang dihadapai pemerintah seperti kasus Djoko Tjandra hingga mundurnya Muhammadiyah, NU dan PGRI dari program POP besutan Kemdikbud.

" Indoneisa tengah diuji. Kasus Doko Tjandra sangat memalukan. Mundurnya Muhamadiyah dan NU hingga PGRI dari program Kemendikbud menguak kondisi yang sangat menghawatirkan tentang pendidian kita," jelasnya.

" Padahal Komisi III sudah meminta diperbolehkan bertemu dengan Bareskrim dan jajaran terkait membongkar kasus Djoko Tjandra. Teman-teman Komisi X ingin memanggil Kemendikbud kenapa dana bantuan keuangan guru distop. NU, Muhammadiyah, PGRI mundur," tutupnya.