Cerita Sayuti Melik, Pengetik Teks Proklamasi yang Sering Keluar Masuk Bui

Cerita Sayuti Melik, Pengetik Teks Proklamasi yang Sering Keluar Masuk Bui

30 Maret 2020
Sayuti Melik (Foto: Istimewa/internet)

Sayuti Melik (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Akibat tulisan-tulisannya yang mengkritik pemerintahaan kolonial Belanda, Sayuti Melik sempat beberapa kali keluar-masuk penjara.

Semua bermula sejak 1923 saat ia menulis di berbagai surat kabar seperti Islam Bergerak, Penggugah hingga Sinar Hindia dinukil dari historia.id, Senin, 30 Maret 2020.

Tulisan-tulisannya seringkali membuat pemerintah kolonial geram dan membuatnya selalu diawasi.

Hingga akhirnya, ia dibui untuk pertama kali saat berusia 16 tahun pada 1924 di Ambarawa atas tuduhan menghasut rakyat. 

Lalu pada 1926, ia kembali ditangkap dengan tuduhan terlibat pemberontakan 1926. Sayuti lalu dipenjara di Banyumas dan pada 1927 dibuang ke Boven Digul. Ia baru keluar dari Digul pada 1933.

Tak sampai disitu, Keluar dari Digul, Sayuti kembali ditahan karena tulisannya. Kali ini ulah polisi rahasia Inggris DSB (Detective Special Branch) di Singapura pada 1936. 

Selama satu tahun ia meringkuk dipenjara di  negeri singa. Ia keluar setelah diusir dari wilayah kolonial Inggris dan langsung maauk ke Penjara Gang Tengah (Salemba).

Di penjara inilah dia mengakui ada perasaan berbeda. Ia merasa bebas dari pikiran dan ketenangan karena tinggal sendirian di dalam sebuah sel. 

Waktunya dihabiskan untuk membaca buku-buku yang dipinjamnya dari penjara hingga ia menghirup udara bebas.