Cerita Sukarno Saat Tidak Acuh Pada Seorang Perwira TNI

Cerita Sukarno Saat Tidak Acuh Pada Seorang Perwira TNI

9 Februari 2020
Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Komandan Resimen ke-7 Divisi Siliwangi Mayor Ahmad Kemal Idris pernah mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari bapat proklamator Indonesia Sukarno dinukil dari histora.id, Minggu, 9 Februari 2020.

Alasannya karena Kamal mengarahkan moncong meriam ke arah Istana Negara dalam peristiwa 17 Oktober 1952. Akibatnya Sukarno memendam geram pada Kemal.

Peristiwa itu terlihat jelas di November 1952, Sukarno mengumpulkan semua komandan resimen, komandan divisi, dan panglima teritorium ke Istana.

Sukarno lalu berkeliling istana menghampiri para perwira. Sebagai tuan ramah, Sukarno beramah tamah dengan menyalami satu demi satu perwira yang hadir.

Tetapi tiba pada giliran Kemal, ia seakan-akan tidak melihatnya sehingga tidak mengulurkan tangan untuk berjabatan. Dia dilewati begitu saja.

Selain itu Karier militer Kemal dibikin macet. Jabatannya sebagai komandan resimen dicopot. Jatahnya untuk sekolah komando ke luar negeri juga tak ada.

Kemal hanya diberi tempat untuk dikaryakan di Departemen Pertahanan dan Keamanan. Ruang kerjanya ditempatkan jauh di belakang gedung, dekat dengan toilet.

Akibatnya Kemal menjadi frustrasi dan kecewa, Kemal sempat mengisi waktunya dengan berjudi.