Penderitaan Rakyat Indonesia Setelah Jepang Kalah Pada Perang Dunia II

Penderitaan Rakyat Indonesia Setelah Jepang Kalah Pada Perang Dunia II

7 Februari 2020
Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

RIAU1.COM - Masalah baru datang bagi rakyat Indonesia setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II di tahun 1945-1957.

Salah satunya berdampak pada mahasiswa asal Indonesia yang menimba ilmu di Jepang dinukil dari hostoria.id, Jumat, 7 Februari 2020.

Mereka semua menjadi terlantar pasca kapitulasi. Para mahasiswa terpaksa tinggal di Jepang sampai kemerdekaan Indonesia diakui oleh dunia internasional.

Sementara di Indonesia, anak-anak yang lahir hasil kawin campur perempuan Indonesia dan laki-laki Jepang menjadi korban.

Mereka tidak diperkenankan tinggal di Indonesia karena dianggap berkewarganegaraan Jepang.   

Setelah anak-anak, giliran perempuan Indonesia yang menikah dengan tentara Jepang dirundung masalah.

Banyak dari mereka mengalami kesulitan menghadapi situasi hidup serba baru dan serba berbeda setelah diboyong ke Jepang.

Masalah itu seperti tata cara penyelenggaraan pernikahan, status penikahan, hingga menjalani rumahtangga berakhir dengan perceraian. Mereka lalu memilih kembali pulang ke Tanah Air.

Bagi kebudayaan Jepang, orang-orang yang berjuang mati-matian agar dapat kembali pulang ke Indonesia disebut Aiko atau korban perang.

Penyebutan itu karena mereka dibiarkan terlantar di tempat yang tidak semestinya. Akibat perang, mereka termarjinalkan dan harus mengalami kesukaran dan rupa-rupa cerita sedih.