Tsamara Kesal Oknum Polisi Yang Rekam Polwan Mandi Hanya Dapatkan Sanksi

Tsamara Kesal Oknum Polisi Yang Rekam Polwan Mandi Hanya Dapatkan Sanksi

9 Januari 2020
Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

RIAU1.COM - Politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany geram saat mengetahui oknum anggota Polisi di Medan yang hanya diberikan sanksi berupa penurunan pangkat usai ketahuan merekam Polwan tengah mandi.

Kekesalannya itu diungkapkannya melalui akun media sosial Twitter @TsamaraDKI, Kamis, 9 Januari 2020.

" Turun pangkat? Yang begini seharusnya dipecat dari Kepolisian dan diseret ke pengadilan," harapnya.

Menurutnya dalam kasus pelecehan seksual, selalu perempuan yang kerap menjadi korban. Sementara pria hanya diberikan hukuman ringan bahkan dapat dengan mudah bebas begitu saja.

" Dalam kasus pelecehan seksual, selalu perempuan yang jadi korban. Dan selalu pelaku bebas begitu saja dengan hukuman ringan!," jelasnya.

Kekecewaannya ini dikomentari netizen yang mengikuti media sosial miliknya.

" Anda salah dlm hal ini @TsamaraDKI ,tidak selalu korban pelecehan seksual itu adalah perempuan,korban Reynhard Sinaga di Inggris semuanya laki2 yg jumlahnya ratusan orang," imbuh @Arlensaad.

" Karena mereka adalah penegak hukum maka hukumannga mesti lebih berat (kalau gk salah 1/3 lebih berat) daripada masyarakat umum. Untuk efek jera," terang @kennol61.

" Setuju seret ke pengadilan.. emang masih bocah di hukum lari ??? Hadeh," tandas @watrodukuhsabil.

" Hukuman melecehkan adalah jogging," tutup @ini_liny.

Dinukil dari detik.com bahwa perekam video adalah oknum polisi dari Bidang Propam Polda Sumut. Sedangkan korban adalah polwan yang tinggal di asrama Sabhara Mapolda Sumut.