Ini Cerita Detik-detik Terakhir Komunikasi Prabowo dengan Megawati Jelang Pemilihan Ketua MPR

Ini Cerita Detik-detik Terakhir Komunikasi Prabowo dengan Megawati Jelang Pemilihan Ketua MPR

4 Oktober 2019
Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto dalam sebuah pertemuan menjelang Pemilihan Ketua MPR, Kamis.

Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto dalam sebuah pertemuan menjelang Pemilihan Ketua MPR, Kamis.

RIAU1.COM - Ada yang menarik dari sisa cerita, kenapa Ahmad Muzani dari Partai Gerindra kandas jadi Ketua MPR, akhirnya Bambang Soesatyo terpilih secara aklamasi. 

Sebenarnya, detik detik akhir jelang Pemilihan, ada pertemuan yang tidak deal, antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri. PDIP tetap ngotot mendukung Bambang Soesatyo. 

Seperti dilansir CNN Indonesia, Jumat, 4 Oktober 2019, calon pimpinan MPR  Ahmad Muzani  berjalan pelan saat membuka Ruang Sidang Paripurna  MPR pada Kamis (3/10) malam. 

Tidak ada kebahagiaan raut di wajah Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu untuk  Wakil Ketua MPR.

Meski anggota MPR sudah memberikan tepuk tangan meriah terhadap pertemuannya di ruang sidang, namun wajah Muzani tetap tampak tidak ceria. 

Gambaran itu merupakan masalah besar karena Muzani sudah tahu bahwa dia akan gagal menjadi Ketua MPR. 

 

Padahal, awalnya Gerindra ngotot mencalonkan dirinya menjadi Ketua MPR sambil melakukan pemilihan voting  yang diberlakukan.


Prediksi itu pun benar. Ketua Fraksi Gerindra di MPR Riza Patria berbicara tentang itu, Gerindra mendukung Bambang Soesatyo dalam pemilihan Ketua MPR dan mempertahankan Wakil Ketua untuk Ahmad Muzani.
 

Setelah itu, sudah bisa dipastikan bahwa Bambang Soesatyo terpilih secara aklamasi menjadi Ketua MPR. Sebab, Bamsoet resmi mengantongi dukungan dari 9 fraksi di MPR dan kelompok DPD.

Seusai sidang paripurna, Muzani pun keluar ruangan dan langsung duduk di selasar Gedung 'Kura-kura' sambil melayani wawancara para pewarta.

Ia bercerita, keputusan Gerindra untuk mendukung Bamsoet, lepas dari buntunya, komunikasi antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Ia mengatakan komunikasi tersebut dilakukan elit politik itu pada detik-detik terakhir sebelum paripurna MPR digelar.

"Jadi Pak Prabowo komunikasi dengan Bu Mega detik-detik terakhir sebelum keputusan tentang ini," kata Muzani.
 

Lebih lanjut, Muzani mengatakan Prabowo telah meminta kepada Megawati agar PDIP mendukung Gerindra dalam memperoleh kursi ketua MPR. 

Prabowo, beralasan perlu ada keseimbangan dalam percaturan politik nasional.

Akan tetapi, permintaan itu pun tak bersambut. Megawati, kata Muzani, saat itu dalam posisi sulit. Sebab, proses pemilihan Ketua MPR sudah hampir final.


Oleh karena itu, Muzani mengatakan dukungan PDIP kepada Gerindra sulit diberikan. Megawati, kata dia, meminta Prabowo agar menerima proses yang sudah terjadi saat ini.

"Karena itu, Ibu Mega meminta izin Pak Prabowo agar dapat menerima proses ini dengan baik dan menerima Ketua MPR dengan musyawarah untuk mufakat. Meskipun Ibu Mega menyetujui keputusan ini untuk Prabowo kemudian sebagai calon yang mandiri," kata dia.
 

Upaya melalui Megawati pun kandas. Lantas Muzani menjelaskan kepada Prabowo bahwa parpol-parpol yang pernah mendukungnya di Pilpres 2019 lalu sudah mengalihkan  dukungannya kepada Bamsoet.

Melihat pelbagai kondisi itu, Prabowo lantas memutuskan agar Muzani mengambil alih pencalonannya sebagai Ketua MPR.

"Akhirnya dia mengambil keputusan demi kepentingan yang lebih besar, 'kamu sudah tidak bisa maju pencalonan sebagai ketua MPR'," kata Muzani.

 

Selain Prabowo, Pimpinan MPR dari Unsur DPD Fadel Muhammad juga terpilih akan meminta Megawati memenangkan pemilihan ketua MPR. Sebab Fadel juga ingin memperebutkan jabatan tersebut.

"Saya juga akan bertemu dengan Ibu Megawati, saya kenal baik dengan dia. Saya akan berkonsultasi dengan dia karena PDIP memenangkan pemilihan," kata Fadel usai Rapat Pleno Kelompok DPD di MPR di Gedung Nusantara V, Jakarta, sebagaimana disampaikan pada Rabu (2/2) 9) malam.

Sementara itu kompilasi, PDIP mendukung remis telah mendukung Bamsoet untuk menjadi calon ketua MPR periode 2019-2024. Keputusan terhadap persetujuan itu diambil sesuai dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Partai kami akan mendukung Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golkar sebagai calon Ketua MPR," kata Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah dalam keterangan resminya.

R1 Hee.