Rencana Pemindahan Ibu Kota, Penguasaan Tanah di Kalteng Luar Biasa dan Picu Karhutla

Rencana Pemindahan Ibu Kota, Penguasaan Tanah di Kalteng Luar Biasa dan Picu Karhutla

30 Juli 2019
Presiden Jokowi saat meninjau lokasi kandidat ibu kota negara di Kabupaten Gunung Mas, Kalteng, beberapa bulan lalu.

Presiden Jokowi saat meninjau lokasi kandidat ibu kota negara di Kabupaten Gunung Mas, Kalteng, beberapa bulan lalu.

RIAU1.COM - Rencana Pemerintah memindahkan ibu kota negara, membuat penguasaan tanah di Kalimantan Tengah sangat luar biasa. Hal itu juga memicu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). 

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri menduga terjadinya kebakaran lahan di sejumlah titik di provinsi itu, ada kaitannya atau dipicu isu perpindahan Ibu kota Indonesia ke Pulau Kalimantan, salah satu kandidatnya Kalimatan Tengah.

Sejumlah masyarakat yang memiliki lahan di provinsi ini, kata Fahrizal dikutip dari Antara, sengaja membersihkan lahannya dengan cara dibakar.

 

"Sejak adanya wacana pemindahan Ibu Kota RI itu, masalah penguasaan tanah di Kalteng sekarang ini sangat luar biasa. Jadi, kebakaran di sejumlah lahan di Kalteng itu ada unsur kesengajaan," kata Fahrizal saat menghadiri rapat roordinasi Restorasi Gambut Provinsi Kalteng 2019 di Palangka Raya, Selasa (30/7/2019), seperti dilansir bisnis.com. 

Fahrizal memperkirakan setelah lahan yang dibersihkan dengan cara dibakar tersebut nantinya akan ditanami. Langkah tersebut untuk membuktikan ada ditanami tumbuh-tumbuhan sehingga secara tidak langsung dan perlahan ada pengakuan bahwa lahan tersebut menjadi miliknya.

 

Fahrizal pun berharap siapapun yang tertangkap dan terbukti membakar lahan secara sengaja harus ditindak tegas dengan memberi sanksi sesuai dengan aturan.

Dengan begitu, masyarakat lain yang punya rencana untuk membersihkan lahan dengan cara dibakar, membatalkan niatnya.

R1/Hee