Tak Hanya Produksi Kertas dan Kain Rayon, PT APR Juga Mampu Hasilkan Tenaga Listrik dari Getah Kayu

Tak Hanya Produksi Kertas dan Kain Rayon, PT APR Juga Mampu Hasilkan Tenaga Listrik dari Getah Kayu

22 Februari 2020
Direktur Royal Golden Eagle (RGE) Anderson Tanoto. Foto: Surya/Riau1.

Direktur Royal Golden Eagle (RGE) Anderson Tanoto. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Kayu hasil hutan di Riau ternyata tak hanya bisa diolah menjadi bubur kertas. Ternyata, kayu juga dapat dibuat kain rayon dan getahnya untuk pembangkit tenaga listrik.

Inovasi ini diciptakan oleh PT Asia Pacific Rayon (APR), grup Asia Pacific Resources International Limited (APRIL), di pabriknya yang berlokasi di Kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Keberadaan APRIL grup membangkitkan perekonomian di kabupaten tersebut.

"Dulu, Pangkalan Kerinci hanyalah sebuah desa kecil dengan 200 kepala keluarga. Hari ini, Pangkalan Kerinci telah berkembang menjadi ibu kota Kabupaten Pelalawan dengan penduduk lebih dari 150.000 jiwa," kata Direktur Royal Golden Eagle (RGE) Anderson Tanoto, Sabtu (22/2/2020).

Saat ini, kawasan industri PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) memiliki hutan tanaman industri yang dikelola secara berkelanjutan. Perusahaan-perusahaan yang berada di kompleks industri ini menghasilkan bubur kayu (plup), kertas, dan rayon terbesar di seluruh dunia. 

"Kawasan industri ini memiliki luas 2.000 hektare. Nilai investasi untuk kawasan industri ini sebesar Rp100 triliun dan menghasilkan devisa negara sekitar 1,5 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) setiap tahun," ungkap Anderson.

Tenaga kerja yang diserap oleh kompleks industri PT RAPP ini sekitar 25.000 karyawan dan menghasilkan efek yang memunculkan tenaga kerja lainnya sekitar 90.000 karyawan di seluruh Riau. Kompleks ini memproduksi 2,8 juta pulp (bubur kertas) dan 1,1 juta kertas dengan bahan baku yang bisa didaur ulang. 

Kawasan industri ini juga didukung dengan penelitian kebudayaan dan pusat pembibitan untuk hutan industri. Bibit-bibit pohon akan ditanam di hutan tanaman industri. 

"Kompleks ini juga menghasilkan energi listrik sebesar 535 Megawatt. Sumber energi ini berasal dari getah kayu. Kompleks ini juga memiliki kompleks perumahan yang dihuni lebih dari 20.000 karyawan dilengkapi dengan fasilitas dan sarana pendukung," papar Anderson.