Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru menargetkan kasus stunting (kondisi gagal tumbuh balita) tidak ada lagi pada tahun 2022. Untuk itu, Pemko Pekanbaru menggelontorkan anggaran Rp35 miliar untuk mendukung upaya mencegah kasus stunting pada balita.
"Meningkatkan layanan gizi bagi ibu hamil dan balita dapat mencegah kasus stunting. Ibu dan anak juga mesti mendapat akses bahan pangan hingga layanan kesehatan," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Jumat (23/7/2021).
Pemko terus berupaya agar Pekanbaru bebas stunting pada 2022. Kasus stunting di Kota Pekanbaru mengalami penurunan dari tahun 2019 sebesar 18,58 persen. Lalu pada tahun 2020 turun menjadi 2,24 persen.
"Ada 15 kelurahan di Kota Pekanbaru bakal menjadi fokus penanganan stunting. Kelurahan itu masuk dalam zona merah stunting," ungkap Firdaus.