Disinfektan Disemprotkan di Jalanan Pekanbaru, Ahli Epidemiologi Riau: Kurang Pas
Petugas dari Damkar saat dilepas Wali Kota Pekanbaru dan Forkompimda untuk penyemprotan disinfektan, Kamis (10/6/2021). Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru bersama instansi terkait melakukan penyemprotan disinfektan di jalan-jalan tertentu. Namun, penyemprotan disinfektan di jalan raya ini dinilai kurang pas oleh ahli epidemiologi.
"Tindakan Satgas Covid-19 Pekanbaru tersebut hanya sia-sia. Kurang pas," kata Ahli Epidemiologi Riau Wildan Hasibuan, Jumat (11/6/2021).
Seharusnya, disinfektan disemprotkan di fasilitas umum. Jalanan hanya untuk melintas kendaraan dan orang.
"Lebih baik, penyemprotan dipusatkan di pasar dan rumah ibadah. Di pasar, warga saling berinteraksi dan banyak tak menerapkan protokol kesehatan," ungkap Wildan.
Sementara itu, Wira, salah seorang warga Pekanbaru mengatakan, penyemprotan disinfektan di jalan raya hanya pemborosan anggaran. Karena, penyemprotan disinfektan di jalan raya tak efektif.
"Malah aspal dan trotoar yang disemprot disinfektan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Pekanbaru belum keluar dari zona merah pandemi corona sejak awal Mei lalu. Guna membasmi virus tersebut, Pemko Pekanbaru bersama aparat terkait melakukan penyemprotan disinfektan di jalan utama dan permukiman warga yang masih zona merah.
"Kegiatan penyemprotan disinfektan ini merupakan rangkaian HUT ke-237 Pekanbaru. Kami melakukan penyemprotan disinfektan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman mulai dari Jembatan Siak IV hingga gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim II," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus usai melepas Tim Penyemprotan Disinfektan Massal di gerbang Mal Pelayanan Publik (MPP), Kamis (10/6/2021).
Selain jalan utama, tim penyemprotan disinfektan juga melakukan penyemprotan di pemukiman yang zona merah. Jalan-jalan kecil juga tak luput disemprot disinfektan.
"Saya juga mengajak warga agar tetap menjaga kesehatan. Jaga kebersihan lingkungan agar tak menjadi sarana penularan virus corona," ajak Firdaus.
