Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru batal membangun Perpustakaan Digital tahun ini. Pasalnya, anggaran untuk pembangunan Perpustakaan digital terpaksa dialihkan (refocusing) ke penanganan Covid-19 dan vaksinasi.
"Sebenarnya, ada sembilan gedung yang akan dibangun di Kompleks Perkantoran Tenayan Raya ini. Gedung yang dibangun baru enam buah," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus dalam rapat persiapan HUT ke-237 Pekanbaru di Aula Gedung Utama Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, Senin (7/6/2021).
Jadi, ada tiga gedung lagi yang belum dibangun. Salah satu dari tiga gedung itu adalah Perpustakaan dan Arsip berbasis digital. Pembangunan Gedung Perpustakaan Digital sudah dua kali dianggarkan tahun ini.
"Namun, anggarannya harus direfocusing (dipangkas). Kami hapus saja lagi (rencana pembangunan Perpustakaan Digital)," ungkapnya.
Bangunan itu direncanakan di seberang Islamic Center (masjid). Karena tak jadi dibangun, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) diminta menanam rumput di lahan yang disiapkan untuk Perpustakaan Digital. Agar, tanahnya tidak tergerus air hujan.
Sebelumnya, Pemko Pekanbaru akan membangun perpustakaan digital di Kompleks Perkantoran Tenayan Raya tahun ini. Perpustakaan ini akan menggunakan teknologi terbaru.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Rabu (27/1/2021), mengatakan, Pemko Pekanbaru telah memiliki perpustakaan digital sejak 23 Juni 2016. Saat itu, perpustakaan digital memiliki sekitar 5.000 judul buku.
Perpustakaan Pekanbaru bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi PT Indosat dalam membuat aplikasi aksara maya. Sekarang, perpustakaan Pekanbaru telah memiliki sekitar 8.000 judul buku digital.
Dengan perpustakaan digital terbaru ini diharapkan anak-anak di seluruh Indonesia bisa mengakses. Sehingga, perpustakaan digital ini bisa berbagi ilmu pengetahuan ke seluruh Indonesia.
