Dampak Virus Corona Bikin Driver Online di Pekanbaru Sepi Orderan, Kadang Pulang Kosong

Dampak Virus Corona Bikin Driver Online di Pekanbaru Sepi Orderan, Kadang Pulang Kosong

24 Maret 2020
Kota Pekanbaru (Foto dokumen Riau1.com)

Kota Pekanbaru (Foto dokumen Riau1.com)

RIAU1.COM -Penyebaran Virus Corona atau Covid19 di Indonesia berdampak pada lini perekonomian. Pemerintah bertindak dengan mengambil berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebarannya, salahsatunya adalah mengintruksikan agar masyarakat melakukan karantina mandiri di rumah.

Ini juga diberlakukan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Aktivitas sekolah diliburkan, tempat-tempat usaha yang berpotensi menjadi kerumunan banyak orang juga diimbau dihentikan sementara, atau dikurangi aktivitasnya. Masyarakat juga diminta di rumah saja melakukan kegiatan, atau minimalnya mengurangi aktivitas di luar, jika tidak penting.

Tujuan pemerintah sudah jelas, yakni demi memutus potensi penyebaran Covid19, di mana sementara ini sudah ada satu orang warga di Pekanbaru dinyatakan positif, dan 166 lainnya berstatus ODP (Orang dalam pengawasan) pertanggal 23 Maret 2020.

Mewabahnya virus Corona nyatanya juga berdampak pada salahsatu sektor, yakni moda transportasi online. Di Pekanbaru, sejumlah driver online yang sehari-hari menggantungkan mata pencariannya, mulai dari jasa jemput-antar orang dan barang hingga makanan, turut merasakan imbasnya.

Sejak Corona mewabah, driver online di Pekanbaru mengaku mengalami penurunan omzet, baik driver roda dua maupun roda empat. Tempat yang biasanya ramai seperti mal, kini kerap sepi orderan.

"Untuk tutup poin saja susah, sejak pagi ke luar cari orderan, sampai siang cuma dapat satu atau dua, kadang kosong. Sudah keliling juga sepi. Pulang ke rumah tanpa bawa uang kadang sedih rasanya. Untuk modal BBM aja gak nutup," ungkap salah seorang driver online.

Termasuk orderan jasa pesan-antar makanan, juga ikut-ikutan sepi. Ia menceritakan, faktornya karena banyak tempat usaha yang memilih tutup, ada pula alasannya karena costumer takut Virus Corona menular dari makanan atau dari berkontak langsung.

"Pada aplikasi sudah dipaparkan bagaimana kami sebagai driver melakukan tindakan menjaga diri. Misalnya jaga jarak, menghindari berkontak langsung dengan costumer saat pengantaran pesanan hingga menjaga kehigienisan. Itu sudah diterapkan, namun mungkin costumer was-was," yakin dia.

"Makin hari orderan makin sepi, di lapangan, ada teman sesama driver cerita kadang pulang kosong tanpa orderan sama sekali. Sementara kami yang full timer sebagai driver online, sumber mata pencarian kami satu-satunya cuma ini," kisahnya.

Dia berharap wabah Corona ini segera diatasi oleh pemerintah. Ia pun sebagai driver online sangat berhati-hati dalam bekerja, lantaran setiap hari mesti berkontak dengan costumer. Karena menggantungkan nafkah dari transportasi online, ia pun sementara ini tak bisa untuk menetap di rumah aja.

"Jaga jarak, jaga kebersihan. Itu salah satu upaya yang dijalankan agar tetap bisa mencari nafkah saat Corona melanda. Kadang was-was juga, tapi gimana lagi, tidak ada pilihan. Karena Pekerjaan sejenis kami ini (Driver online) mesti kerja dulu baru dapat uang, kalau gak kerja dapur gak berasap," tutupnya.