Sejarah 12 Desember: Melencengnya Tujuan Utama SEA Games Dari Pertama Kali Didirikan

Sejarah 12 Desember: Melencengnya Tujuan Utama SEA Games Dari Pertama Kali Didirikan

12 Desember 2020
SEA Games Filipina 2019 (Foto: Istimewa/internet)

SEA Games Filipina 2019 (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Pesta olahraga Asia Tenggara atau dikenal dengan SEA Games didirikan tepat hari ini tahun 1959.

Sayang, beberapa pihak menilai tujuannya kini sudah jauh melenceng sejak Peng Hang Lim dan Saleh Aman mencetuskan pesta olahraga ini untuk kali pertama dikutip dari tirto.id, Kamis, 12 Desember 2020.

Salah satu orangnya adalah Pattharapong Rattanasevee, pengajar di Universitas Chonburi. Padahal, ketika didirikan SEA Games bertujuan untuk mempererat hubungan antarnegara di kawasan semenanjung Asia Tenggara. Sekaligus menjadi pijakan bagi atlet-atlet di Asia Tenggara untuk berprestasi di kancah dunia.

Dimana, ajang dua tahunan ini mempertandingkan cabang-cabang olahraga penting dalam Asian Games dan Olimpiade, serta akan digelar secara bergiliran di masing-masing negara peserta. Pendirian SEA Games saat itu juga berkaca dari kegagalan Thailand dalam gelaran Asian Games New Delhi 1951 dan Olimpiade Helsinki 1952.

Melencengnya SEA Games dimulai ketika terungkapnya perilaku busuk tuan rumah. Dimana, setiap tuan rumah dibebaskan untuk memilih cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Membuat tuan rumah kadang-kadang memasukkan cabang olahraga tradisional atau menghilangkan cabang olahraga inti yang menjadi menjadi titik lemah mereka untuk meraih medali.

Seperti dalam SEA Games 2011 di Indonesia. Tuan rumah kala itu sengaja memasukkan cabang sepatu roda. Karena olahraga tersebut tak familier di negara-negara lain, Indonesia sukses mampu menyapu bersih 12 medali yang diperebutkan. Laos juga tak kalah licik. Dalam SEA Games 2009 mereka menghilangkan pertandingan basket dan senam yang merupakan cabang olahraga inti dalam Olimpiade.

Jika taktik itu tak berjalan lancar, tuan rumah bahkan tak jarang mengangkangi nilai sportivitas agar dapat berdiri lebih gagah daripada negara-negara peserta lainnya.

Tak hanya itu, perilaku tak baik lainnya juga pernah terjadi dalam ajang ini. Pada SEA Games 2019 di Filipina. Perhelatan yang diikuti 11 negara, melibatkan 8750 atlet, mempertandingkan 56 cabang olahraga, dan menghabiskan dana sekitar 6 miliar peso tersebut dianggap gagal.

Alasannya karena beberapa venue pertandingan belum rampung. Termasuk sejumlah negara mengeluhkan perlakuan panitia penyelenggara. Lalu timnas sepakbola Kamboja yang sempat tidur di lantai hotel lantaran pelayan hotel telat mempersiapkan kamar.

Ada juga timnas sepakbola Thailand mengeluhkan minimnya nutrisi makanan yang disajikan panitia. Dan yang terakhir, timnas sepakbola Timor Leste terlambat dijemput di bandara.