Sikim Rumbio Jaya Steel Kampar, IKM Pandai Besi Pertama Di Indonesia Miliki SNI Dodos dan Egrek

Sikim Rumbio Jaya Steel Kampar, IKM Pandai Besi Pertama Di Indonesia Miliki SNI Dodos dan Egrek

4 Juni 2021
Kadisperindagkop-UKM Riau, Asrizal bersama Pengurus Sikim Rumbio Jaya Steel

Kadisperindagkop-UKM Riau, Asrizal bersama Pengurus Sikim Rumbio Jaya Steel

RIAU1.COM - Provinsi Riau miliki luas lahan perkebunan sawit yang mencapai 2,8 Juta hektar dengan jumlah produksi 7,7 juta ton/tahun, memberikan peluang pasar bagi industri kecil menengah (IKM) yang begerak dibidang Alat Mesin Pertanian (Alsintan).

Pasalnya, perkebunan sawit membutuh berbagai Alsintan, yang tentunya dapat diproduksi oleh pandai besi, antara lain,
dodos, yang merupakan alat panen untuk memotong buah kelapa sawit yang baru panen hingga berumur 10 tahun.

Lalu egrek, merupakan alat panen untuk memotong buah kelapa sawit yang panen di atas 10 tahun, selanjutnya kampak, merupakan alat panen untuk memotong tangkai atau gagang dan memotong pelepah.

Sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan Alsintan ini, perkebunan sawit tersebut masih didatangkan dari luar Provinsi Riau dan bahkan diimpor dari Malaysia, Vitnam dan China.

Menyadari tersedianya pangsa pasar yang besar tersebut, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian (Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka) serta Badan Standarisasi Nasional (BSN) melakukan pembinaan, pemberdayaan dan pendampingan kepada IKM pandai besi tahun 2019 lalu.

Pembinaan ini diawali dengan pelatihan memproduksi alat mesin pertanian dodos dan egrek berstandarisasi SNI. 

Untuk menghasilkan dodos dan egrek  ber-SNI, Direktorat Jenderal IKMA Kementerian Perindustrian memberikan bantuan peralatan 2 (dua) Air Hammer kepala Sikim Rumbio Jaya Steel, sehingga kapasitas produksi dapat ditingkatkan, yang semula 1 (satu) IKM hanya mampu memproduksi 10-12 dodos perhari, meningkat menjadi 150 dodos/egrek perhari untuk 1 (satu) Air Hammer.  

Peningkatan kapasitas produksi dodos dan egrek, serta diikuti dengan kualitas yang mendekati SNI, PTPV sebagai BUMN perkebunan kelapa sawit memberikan respon positif, dengan melakukan uji coba terhadap produk Rumbio Jaya Steel. 

Dari hasil uji coba, PTPV merasa puas dan melakukan pemesanan dodos dan egrek kepada Sikim Rumbio Jaya Steel mulai tahun 2020, dengan kontrak kerja mencapai Rp2,5 Miliar.

Dengan pembinaan, pemberdayaan dan pendampingan secara berkelanjutan dari stakeholder terkait, yakni Disperindagkop-UKM Provinsi Riau, Disprinnaker Kabupaten Kampar, dan Kantor Layanan Teknis BSN, akhirnya pada tahun 2021 memberikan hasil yang menggembirakan, yakni ditetapkannya Alsintan dodos dan egrek Rumbio Jaya Steel Ber-Standarisasi Nasional Indonesia (SNI).

"Rumbio Jaya Steel merupakan IKM pandai besi pertama di Indonesia yang mendapatkan Standarisasi Nasional Indonesia terhadap produk Alsintan dodos dan egrek," kata Kepala Dinas Perindagkop-UKM Provinsi Riau, Drs. Asrizal, M.Pd, Jum'at 4 Juni 2021 dalam siaran pers yang diterima Riau24.com grup.

Sambung dia, rencananya, sertifikasi SNI dodos dan egrek Ber-SNI akan diserahkan langsung oleh Kepala Badan Standarisasi Nasional Bapak Drs. Kukuh S. Ahmad, M.Sc, 

"Pada 17 Juni 2021 mendatang sertifikasi SNI ini akan diserahkan bersama dengan penyerahkan 2 (dua) produk madu hutan ber-SNI yang dihasilkan oleh IKM Madu Wilbi Kabupaten Kampar dan IKM Madu Kuansing Kabupatan Kuantan Singingi," pungkasnya.**