Sejarah 14 November: Belanda Akui Jawa, Sumatera dan Madura Masuk Wilayah Indonesia

Sejarah 14 November: Belanda Akui Jawa, Sumatera dan Madura Masuk Wilayah Indonesia

14 November 2020
Perjanjiang Linggarjati (Foto: Istimewa/internet)

Perjanjiang Linggarjati (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Akhirnya, Belanda mengakui sebagian wilayah seperti Pulau Jawa, Sumatera dan Madura masuk ke dalam wilayah Indonensia tepat hari ini setelah setahun republik ini menyatakan kemerdekaannya.

Namun, ujung-ujungnya pertemuan yang digelar di Linggarjati, Jawa Barat tersebut dilanggar oleh Belanda sendiri dikutip dari kompas.com, Sabtu, 14 November 2020.

Perundingan ini berawal dari Jepang yang menetapkan status quo atau keadaan tetap sebagai­mana keadaan sekarang atau sebagaimana keadaan sebelumnya untuk Indonesia.

Membuat konflik antara Indonesia dengan Belanda tak terelakkan. Lalu didamaikan oleh Inggris dengan menggelar perundingan di Hooge Veluwe. Setelah dilaksanakan, perundingan gagal karena Indonesia meminta Belanda mengakui Pulau Jawa, Sumatera dan Madura.

Sementara Belanda hanya mau mengakui Indonesia atas Pulau Jawa dan Madura. Perundingan kembali digelar pada 7 Oktober 1946 di Konsulat Jenderal Inggris di Jakarta.

Dalam perundingan ini akhirnya menghasilkan persetujuan gencatan senjata pada 14 Oktober. Kemudian dilanjutkan dengan Perundingan Linggarjati yang terjadi pada 11 November 1946 dan baru selesai pada 15 November 1946.

Dalam pertemuan tersebut menghasilkan beberapa poin seperti Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia yang meliputi Jawa, Sumatera dan Madura.

Loading...

Belanda harus meninggalkan wilayah Republik Indonesia selambat-lambatnya tanggal 1 Januari 1949, Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS).

Dan RIS harus bergabung dengan negara-negara persemakmuran di bawah Kerajaan Belanda.

Empat bulan kemudian Belanda menyatakan tidak terikat lagi dengan perjanjian Linggarjati dengan menggelar Agresi Militer Belanda I, yaitu serangan dari Belanda ke wilayah Indonesia.

Konflik ini kemudian diselesaikan lewat jalur perundingan Perjanjian Renville yang banyak merugikan pihak Indonesia.