Sejarah 9 November: Wafatnya Prajurit Penumpas G30SPKI, Sarwo Edhie Wibowo

Sejarah 9 November: Wafatnya Prajurit Penumpas G30SPKI, Sarwo Edhie Wibowo

9 November 2020
Sarwo Edhie Wibowo (Foto: Istimewa/internet)

Sarwo Edhie Wibowo (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Indonesia berduka, tepat hari ini tahun 1989 salah satu prajurit TNI penumpas G30SPKI, Sarwo Edhie Wibowo meninggal dunia.

Ia wafat di usia 62 tahun akibat menderita penyakit stroke dikutip dari buku berjudul Sarwo Edhie dan Peristiwa 1965 dan tempo.co, Senin, 9 November 2020.

Jenazahnya langsung dibawa dan dimakamkan di Purworejo, Jawa Tengah. Saat itu, ia meninggalkan satu istri dan empat anak-anaknya.

Aksinya dalam menumpas gerakan kudeta itu dimulai ketika ajudan Menteri Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Ahmad Yani menemuinya pada 1 Oktbober 1965.

Semua cerita tragis tentang Ahmad Yani disampaikan kepada dirinya. Seketika, ia langsung mengumpulkan para perwira dan menarik seluruh pasukan yang sedang mengikuti latihan upacara peringatan Hari ABRI di Senayan.

Tak lama setelah itu dia dipanggil Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Soeharto untuk menghadap.

Bersama Soeharto, mereka membahas situasi dan pengamanan tempat-tempat vital. Dengan cepat Sarwo dan pasukan langsung merebut Radio Republik Indonesia (RRI), dan Bandara Halim Perdanakusuma yang disebut sebagai pusat latihan para anggota PKI.

Termasuk menjadi yang pertama untuk memburu dan menumpas seluruh anggota dan kader PKI dengan cara berkeliling langsung dari Pulau Jawa dan Bali hingga berbulan-bulan.