Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)
RIAU1.COM - Legenda nama Mak Lampir untuk pertama kali dikenal dari kalangan masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) di daerah Gunung Merapi lalu diadopsi hingga menjadi cerita masyarakat Jawa.
Legenda diawali dari putri dari kerajaan Champa yang berasal dari Vietnam pada abad ke tujuh dinukil dari kumparan.com, Jumat, 19 Juni 2020.
Putri yang memiliki wajah yang cantik ini mencintai sosok pemimpin dari tujuh manusia harimau yang bernama Datuk Panglima Kumbang.
Di suatu masa, akibat kalah dalam pertempuran, datuk ini lalu tewas membuat sang putri kecewa dan berpikir pendek.
Karena merasa sedih dia lalu mencoba untuk menghidupkan kembali Datuk Panglima namun dengan syarat wajahnya akan berubah menjadi buruk rupa.
Karena harapan untuk bisa bersatu dengan Datuk Panglima Kumbang, dia pun memutuskan untuk melakukannya.
Namun, setelah melakukan pertapaan untuk menghidupkan kembali Datuk panglima Kumbang, Mak Lampir justru sangat menyesal.
Setelah kembali hidup, Datuk Panglima tidak mengenalinya dan justru mengatakan bahwa wanita buruk rupa tersebut adalah sosok setan yang menebarkan masalah dan malapetaka di desa.
Sejak saat itu Mak Lampir benar-benar menjadi sosok yang jahat dan meneror setiap warga.
