Sempat Ditolak karena 3 ABK Positif Corona, Akhirnya KM Lambelu Diizinkan Bersandar, 238 Orang Dikarantina

Sempat Ditolak karena 3 ABK Positif Corona, Akhirnya KM Lambelu Diizinkan Bersandar, 238 Orang Dikarantina

8 April 2020
Ilustrasi Kapal KM Lambelu sebelum bersandar di Sikka, NTT.

Ilustrasi Kapal KM Lambelu sebelum bersandar di Sikka, NTT.

RIAU1.COM - Sempat ditolak beberapa jam untuk bersandar karena 3 orang ABK nya positif corona. Penumpang pun mengancam akan terjun ke laut. 

 

Namun setelah beberapa jam, Pemerintah Kabupaten Sikka, NTT,  akhirnya mengizinkan awak kapal KM Lambelu bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere pada Selasa (7/4) malam.

Di kapal tersebut sebelumnya dinyatakan terdapat tiga anak buah kapal (ABK) positif terinfeksi virus corona.

"Iya, sekarang lagi turunkan mereka ini. Tadi mau bunuh diri semua di laut. Kita turunkan, kita hadapi saja dengan 238 orang," kata Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (7/4) malam.
 

Roberto mengatakan 238 penumpang kapal KM Lambelu langsung ditempatkan di dua lokasi untuk menjalani karantina. Dua lokasi itu adalah Gedung Sikka Convention Center (SCC) dan rumah dinas bupati.


"Langsung dikarantina di dua tempat. Yang pertama di Gedung SCC Sikka. Kemudian yang kedua di rumah jabatan Bupati Sikka," ucap dia.

Ia melanjutkan Pemkab Sikka akan melakukan serangkaian rapid test terkait Covid-19 terhadap ratusan penumpang kapal KM Lambelu tersebut.

"Pemeriksaan dilanjutkan besok," kata dia.

Roberto sendiri sempat melarang awak kapal KM Lambelu bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere sebelum mengikuti prosedur protokol kesehatan Covid-19.

Kebijakan itu diambil karena berdasarkan informasi dari posko Nunukan ditemukan empat penumpang positif Covid-19.

"Bukan tidak boleh bersandar. Mereka harus ikuti prosedur karena kapal KM Lambelu itu berdasarkan hasil informasi dari posko Nunukan pada tanggal 28 itu memuat penumpang positif 4 orang," kata Roberto.
 

Dalam pelayarannya menuju Maumere, Roberto mengungkapkan anak buah kapal (ABK) KM Lambelu tidak diganti. Atas informasi dari posko Nunukan, ia berujar bahwa pihaknya melakukan rapid test di mana ditemukan tiga ABK yang dinyatakan positif.

Ia menerangkan di KM Lambelu terdapat 95 ABK.

 

Sementara yang dilakukan pemeriksaan cepat menggunakan metode random sampling melibatkan 25 ABK.

"Nah, ditemukan ini sudah mengarah ke positif. Besok kita lakukan swab untuk 3 orang. Satu orang itu penjaga kantin; seorang ibu. Dua orangnya itu adalah ABK yang kemarin mengikuti juga kegiatan di Gowa," tuturnya. 

R1 Hee.