Gaji Pegawai dan Biaya Operasional RS Darurat Corona Pulau Galang, Ditanggung Pemda Batam dan Kepri

Gaji Pegawai dan Biaya Operasional RS Darurat Corona Pulau Galang, Ditanggung Pemda Batam dan Kepri

3 April 2020
Presiden Jokowi dan rombongan saat meninjau pembangunan RS Darurat Corona di Ex Camp Vietnam di Pulau Galang Batam, Rabu lalu.

Presiden Jokowi dan rombongan saat meninjau pembangunan RS Darurat Corona di Ex Camp Vietnam di Pulau Galang Batam, Rabu lalu.

RIAU1.COM - RS Khusus Darurat Corona di Ex Camp Vietnam di Pulau Galang Batam hampir selesai. Sebentar lagi bisa dioperasionalkan. 

 

Namun gaji pegawai, semua biaya Operasional Rumah Sakit Khusus Infeksi di Pulau Galang, Kecamatan Galang, Kota Batam, ditanggung oleh Pemko Batam dan Pemprov Kepulauan Riau, bukan oleh Pemerintah pusat, sebagaimana rencana sebelumnya. 

 

Termasuk didalamnya Pemprov Kepri bertanggungjawab untuk merekrut tenaga dan menggaji pegawai Rumah sakit yang akan mulai beroperasi pada Senin (6/4) pekan depan ini.

Untuk biaya pengoperasiannya sendiri, Pemprov Kepri diarahkan memakai Dana Alokasi Khusus (DAK) dari lintas OPD yang ada di Provinsi Kepri, DAK itu nantinya akan diarahkan ke Dinkes Kepri untuk menjalankan rumah sakit ini.

Awalnya, RS khusus infeksi, utamanya infeksi Covid-19 ini akan dikelola oleh Kementerian kesehatan dan TNI. Namun rencana itu berubah setelah ada arahan dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kepada Pemprov Kepri melalui Kepala Dinkes Kepri, Tjetjep Yudayana.

"RS di Galang, operasional dari daerah, dananya dari DAK, yang besar-besar seperti di Cipta Karya, Bina Marga, dialihkan ke kesehatan untuk operasional. Petugasnya Provinsi yang merekrut, termasuk penggajiannya," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusumarjadi, Jumat (3/4/2020), seperti dilansir bisnis.com 

Sementara untuk pasien yang akan diprioritaskan, rumah sakit ini tetap akan menjadi backup untuk pasien yang ada di Jakarta. Tim di lapangan bahkan sudah melakukan kegiatan simulasi penanganan dan evakuasi pasien dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam ke RS di bekas Camp Vietnam berjarak sekitar 60 Kilometer ini.

Untuk pasien dari Batam dan Kepri sendiri, tetap bisa mendapatkan perawatan di RS Khusus Infeksi ini, namun tidak menjadi yang utama.

“Skema itu sudah dilakukan, kita siaga dengan 20 ambulans, tapi untuk Batam juga boleh dirujuk," kata Didi lagi.

Lebih jauh, Didi mengaku bahwa Pemko Batam juga telah menyiapkan fasilitas layanan tambahan untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 di Batam. Dimana dua rumah sakit rujukan yakni penambahan ruang isolasi di RSUD Embung Fatimah dan RSBP Batam.

Pada prosesnya ruang isolasi di RSUD Embung Fatimah yang semula hanya 16 ruang isolasi akan ditingkatkan menjadi sekitar 40 ruang isolasi. Begitu juga dengan RSBP yang juga akan dilakukan penambahan.

"Jadi di kota, kita sepakat untuk dikembangkan RSUD dan RSBP Batam, kita tambah ruang isolasi. Tim dari RS Persahabatan sudah meninjau ruang isolasi di RSUD, standarnya sudah memenuhi. Dengan catatan filter exhaust ditambah filter sehingga tidak langsung keluar," kata Didi lagi.

Pada prosesnya, Kepala Dinkes Provinsi Kepri, Tjetjep Yudayana menuturkan, saat ini pihaknya sudah menjaring 55 tenaga kesehatan.

Mulai dari Apoteker, Perawat, Ahli Gizi, dan lain sebagainya. Untuk tenaga non medis sendiri, pihaknya bekerja sama dengan TNI melakukan rekrutmen tenaga dari masyarakat Kecamatan Galang yang paling dekat dengan fasilitas kesehatan ini.

 

“Kami membuka kesempatan seluas-luasnya, kita buka kesempatan sebanyak 200 orang. Sementara untuk tenaga di luar kesehatan, memanfaatkan tenaga masyarakat dari Galang, melalui Kodim 0316 dan pihak Kecamatan Galang,” kata TJetjep.

Senada dengan Didi, Tjetjep menjelaskan kalau rumah sakit ini adalah fasilitas kesehatan milik negara, sehingga kalau ada pasien yang dibutuhkan dirawat, tentu bisa dirujuk di rumah sakit yang terletak di Pulau Galang ini, terlebih di sini paling lengkap fasilitasnya.

“Kalau pasien berat akan dapat rujukan ke sana, Masyarakat Kepri tentu akan dapat prioritas untuk dirujuk ke sana,” kata Tjetjep lagi.

R1 Hee.