Puluhan Ribu Penerbangan Dibatalkan di Indonesia Karena Virus Corona

Puluhan Ribu Penerbangan Dibatalkan di Indonesia Karena Virus Corona

30 Maret 2020
Puluhan Ribu Penerbangan Dibatalkan di Indonesia Karena Virus Corona

Puluhan Ribu Penerbangan Dibatalkan di Indonesia Karena Virus Corona

RIAU1.COM - Operator bandara milik negara PT Angkasa Pura I telah melaporkan bahwa total 18.300 penerbangan di 15 bandara telah dibatalkan dari Januari hingga pertengahan Maret karena maskapai penerbangan Indonesia mengurangi operasi sebagai tanggapan terhadap berkurangnya permintaan karena penyebaran COVID-19.

Sekitar 14.000 penerbangan yang dibatalkan adalah untuk koneksi domestik, sedangkan sisanya adalah penerbangan internasional.

"Pembatalan penerbangan didasarkan pada keputusan maskapai karena penurunan jumlah penumpang dan faktor kursi beban rendah," kata presiden direktur Angkasa Pura I Faik Fahi saat konferensi pers online pada hari Sabtu.

“Bandara Internasional Yogyakarta, misalnya, melayani 18.000 penumpang di hari normal. Namun, belakangan ini, jumlah penumpangnya turun secara signifikan menjadi antara 7.000 dan 8.000 per hari, ”tambahnya.

Angkasa Pura I mengelola 15 bandara di Indonesia tengah dan timur, termasuk Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali, Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo, Bandara Internasional Juanda di Surabaya, Jawa Timur, Bandara Internasional Sultan Hassanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, dan Bandara Internasional Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara.

Faik mengatakan pembatalan penerbangan juga mempengaruhi bisnis Angkasa Pura I.

“Dampak terhadap pendapatan kami cukup signifikan, karena pendapatan kami sekarang 20 persen lebih rendah dari target normal kami. Penurunan pendapatan diperkirakan akan memburuk jika lebih banyak penerbangan dibatalkan di masa depan, ”kata Faik.

Untuk mengatasi turbulensi, perusahaan sedang mengerjakan langkah-langkah efisiensi biaya yang meliputi pembatasan biaya operasional di bandara dan menunda perekrutan karyawan baru.

Faik juga mengatakan perusahaan mencoba untuk meningkatkan pendapatannya melalui kegiatan bisnis non-aero yang dilakukan oleh anak perusahaannya, seperti PT Angkasa Pura Logistics dan perusahaan real estat dan konstruksi PT Angkasa Pura Properti.

 

 

 

 

R1/DEVI