Bapeten Mengumpulkan Lebih Banyak Sampel Dalam Penyelidikan Radiasi di Kompleks Perumahan Batan Indah

Bapeten Mengumpulkan Lebih Banyak Sampel Dalam Penyelidikan Radiasi di Kompleks Perumahan Batan Indah

20 Februari 2020
Bapeten Mengumpulkan Lebih Banyak Sampel Dalam Penyelidikan Radiasi di Kompleks Perumahan Batan Indah

Bapeten Mengumpulkan Lebih Banyak Sampel Dalam Penyelidikan Radiasi di Kompleks Perumahan Batan Indah

RIAU1.COM -  Badan Pengawas Tenaga Nuklir  (Bapeten) terus berupaya untuk mendekontaminasi area yang terpapar radiasi tingkat tinggi dari limbah radioaktif Cesium-137 di kompleks perumahan Batan Indah di Tangerang Selatan, Banten.

Juru bicara agensi, Abdul Qohhar Teguh mengatakan, pihak berwenang telah mengumpulkan lebih banyak sampel tanah dan vegetasi dari area yang terbuka dan mengirimnya ke Pusat Teknologi Nuklir Nasional untuk Teknologi Limbah Radioaktif (PLTR-BATAN) untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Kami telah mengumpulkan 223 drum tanah dan tumbuh-tumbuhan [selama] upaya dekontaminasi pada [Rabu] sore - yang semuanya telah dikirim ke PLTR-BATAN," kata Abdul, Rabu malam.

Dia mengatakan badan itu akan terus mengukur tingkat radiasi dan mengumpulkan sampel tanah pada hari Kamis. Sementara itu, upaya dekontaminasi akan ditunda sampai lembaga telah menerima hasil pemeriksaan sampel dari PLTR-BATAN, katanya.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Bapeten pertama kali mendeteksi radiasi selama pemeriksaan rutin di daerah perumahan untuk memastikan bahwa unit deteksi radiasi seluler badan tersebut berfungsi dengan baik.

Semua area menunjukkan tingkat radiasi normal, kecuali lahan kosong di sebelah lapangan bola voli di Blok J kompleks Batan Indah.

Badan tersebut mengungkapkan pada hari Minggu bahwa mereka telah menemukan bahan Cesium-137 yang sangat radioaktif sebagai sumber radiasi di daerah tersebut. Penyebab insiden itu masih belum jelas, namun, pihak berwenang mengatakan bahwa Cesium-137 tidak berasal dari kebocoran reaktor nuklir melainkan sumber industri.

Gedung Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi  (Puspitek), yang terletak sekitar 5 kilometer jauhnya dari kompleks Batan Indah, menampung beberapa reaktor kecil yang digunakan untuk keperluan eksperimen.

Abdul melanjutkan dengan mengatakan bahwa penyelidikan polisi sedang dilakukan untuk menentukan pihak yang telah membuang limbah radioaktif di daerah tersebut.

“Kami masih menunggu investigasi. Polisi telah memulai penyelidikan, sementara Bapeten telah mulai mengumpulkan informasi tentang pengguna Cesium-137 yang dikenal di seluruh Indonesia, ”katanya.

 

 

 

 

R1/DEVI