Ketika TikTok Berhasil Mengangkat Lagu Asal Indonesia di Kancah Internasional

Ketika TikTok Berhasil Mengangkat Lagu Asal Indonesia di Kancah Internasional

20 Februari 2020
Ketika TikTok Berhasil Mengangkat Lagu Asal Indonesia di Kancah Internasional

Ketika TikTok Berhasil Mengangkat Lagu Asal Indonesia di Kancah Internasional

RIAU1.COM - Setelah dilarang di Indonesia, platform berbagi video TikTok yang berbasis di China telah menjadi tren global terbaru dalam beberapa bulan terakhir.

Diluncurkan dengan nama Musical.ly pada tahun 2014, diakuisisi oleh perusahaan teknologi ByteDance pada November 2017 dan bergabung dengan aplikasi TikTok yang ada.

Dalam video yang biasanya berdurasi 15 hingga 60 detik, pengguna dapat memasukkan sampel musik, stiker, filter, dan potongan cepat. Dengan konten mulai dari sinkronisasi bibir atau nyanyian bersama hingga lagu untuk melakukan trik, video TikTok yang populer sering kali beralih ke platform media sosial lainnya, seperti Twitter, Instagram, dan Facebook.

Menurut Business Insider, popularitas TikTok di Amerika Serikat tumbuh sejak merger dan menjadi aplikasi iOS non-gaming gratis No. 1 di AS untuk pertama kalinya. Reuters melaporkan pada November 2019 bahwa 60 persen pengguna TikTok AS berusia antara 16 hingga 24 tahun.

Ini telah diunduh oleh lebih dari 1,5 miliar orang di seluruh dunia dan tokoh masyarakat telah bergabung dengan tren ini, termasuk Mariah Carey, Will Smith, Justin Bieber, Kim Kardashian. Pengguna reguler yang terkenal dengan aplikasi ini termasuk Baby Ariel (Ariel Martin) dan Loren Grey, yang bergabung dengan Musical.ly pada 2015 dan sekarang menjadi orang yang paling banyak diikuti di TikTok dengan hampir 40 juta pengikut.

Penggemar TikTok di Indonesia mungkin ingat Bowo Alpenliebe, juga dikenal sebagai Prabowo Mondardo, sebagai salah satu pengguna TikTok paling terkenal di negara ini pada tahun 2018.

Tempo.co melaporkan bahwa pengguna di negara ini dilaporkan menghabiskan 29 menit untuk menonton, membuat, menemukan, dan berbagi video di platform, sebagaimana dibagikan oleh TikTok Indonesia pada Oktober tahun lalu. Itu juga menerima App Terbaik dan App Paling Menghibur 2018 penghargaan dari Google Play.

Namun terlepas dari pertumbuhan dan jumlahnya yang mencengangkan, belum semuanya lancar bagi TikTok. Pada 3 Juli 2018, Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia untuk sementara memblokir aplikasi setelah mengetahui aplikasi itu mengandung "pornografi, konten yang tidak pantas, dan penistaan ??agama".

Kompas.com melaporkan bahwa larangan itu dicabut satu minggu kemudian, setelah kementerian mengatakan bahwa TikTok menunjukkan komitmennya untuk menghapus konten negatif di platform.

Kementerian bahkan merangkul aplikasi dengan membuat akun pada Maret 2019. Ferdinandus Setu, penjabat kepala biro hubungan masyarakat kementerian, mengkonfirmasi bahwa akun itu milik kementerian dengan tujuan menjangkau kaum muda.

Pada bulan Februari 2019, TikTok setuju untuk membayar denda US $ 5,7 juta kepada otoritas AS untuk menyelesaikan tuduhan bahwa ia secara ilegal mengumpulkan informasi pribadi dari anak-anak.

Dua bulan kemudian, itu dilarang di India setelah pengadilan di negara bagian Tamil Nadu selatan mengatakan TikTok mendorong pornografi dan dapat digunakan oleh predator seksual untuk menargetkan pengguna anak.

Pada November 2019, TikTok dilaporkan berisiko melanggar keamanan. Meskipun semua kerentanan diselesaikan pada 15 Desember 2019, sebuah laporan perusahaan intelijen dunia maya mengungkapkan bahwa pelanggaran tersebut dapat memungkinkan peretas untuk memanipulasi konten pada akun pengguna dan mengekstrak informasi pribadi.

Kemudian pada bulan Desember 2019, The Verge melaporkan bahwa tentara AS dilarang menggunakan TikTok di ponsel milik pemerintah, karena khawatir aplikasi itu dapat membahayakan keamanan nasional atau digunakan untuk mempengaruhi atau mengawasi warga Amerika.

Pada 17 Januari, seorang komandan militer kabupaten di Kalimantan Selatan melarang tentaranya dan istri mereka menggunakan TikTok, dengan mengatakan bahwa ia khawatir tentara yang menggunakan aplikasi itu akan menciptakan citra negatif Militer Indonesia di mata publik.

Tantangan yang telah menjadi viral di TikTok juga bisa berada di sisi berbahaya, yang mengakibatkan cedera atau bahkan nyawa. Mode terbaru "tantangan pembuat tengkorak" adalah salah satu contohnya. Tantangannya adalah dua orang menipu teman untuk melompat sementara pasangan menendang kaki teman mereka dari belakang dan menyebabkan mereka jatuh dan mengenai bagian belakang kepala mereka di tanah.

Namun, di tengah-tengah negatifnya aplikasi tersebut, momen bahagia muncul ketika sebuah lagu Indonesia ditampilkan dalam video TikTok dari selebritas Amerika.

Dalam sebuah video yang dengan cepat menjadi viral di negara itu, hakim America Got Talent Howie Mandel bergabung dengan aktor Terry Crews untuk bereaksi terhadap remix "Bagaikan Langit" oleh Potret.

Penyanyi dan penulis lagu Potret Melly Goeslaw membagikan video di Instagram.

Video lain menunjukkan para pemain NBA PJ Washington dan Miles Bridges menari bersama di lagu yang sama.

Pada catatan yang lebih patriotik, Badan Pendidikan Ideologi Pancasila (BPIP) bahkan berencana untuk mempromosikan nilai-nilai ideologi negara, Pancasila, melalui platform video seperti YouTube dan TikTok, sesuai instruksi Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"... ketika anak-anak muda mengakses [platform digital], mereka akan melihat orang-orang mempromosikan nilai-nilai Pancasila sambil melakukan kegiatan seperti bermain sepak bola atau menyanyikan lagu," kata kepala BPIP Yudian Wahyudi pada hari Selasa kepada kompas.com.

 

 

 

R1/DEVI