The Java Agency, Biro Perjalanan Haji Bodong Era Kolonial

The Java Agency, Biro Perjalanan Haji Bodong Era Kolonial

24 Januari 2020
Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

RIAU1.COM - Sepak terjang The Java Agency perusahaan yang mengaku sebagai agen perjalanan haji milik Johanes Gregorius Marinus Herklots sempat terkenal di masa kolonial Belanda.

Itu karena buntut aksi tipu-tipu mirip biro perjalanan First Travel. Seratusan dari 3 ribuan lebih jamaah harus rela kehilangan nyawa dinukil dari historia.id, Jumat, 24 Januari 2020.

Kapal Samoa yang ditumpangi para jamaah dihantam badai. Mereka berangkat menuju Batavia pada 7 Agustus 1893 dan transit semalam di Aden. Kapten kapal tak memberi tahu akan datangnya badai. Seratusan orang meninggal dan dibuang begitu saja ke laut.

Periatiwa ini bermula dari tawaran menggiurkan dari The Java Agency. Perusahaan bodong itu menggunakan jasa pejabat lokal dan keluarganya sebagai tenaga pemasaran. Hadiahnya pejabat plus keluarganya diberi tiket gratis ke Mekah.

Para pejabat yang tergiur memakai kekuasaannya lalu memaksa rakyat untuk menggunakan perusahaan Herklots. Yang tak menggunakan perusahan itu, pas-nya akan ditahan. Karena takut banyak orang naik kapal Herklots sesuai perintah.

Loading...

Hasilnya cukup mencengangkan, musim haji 1893, Herklots berhasil menjaring lebih dari 3.000 jamaah dari keseluruhan jamaah 8.092 orang.

Tak hanya sampai disitu, mereka juga melakukan pungutan liar sampai menelantarkan jamaah. Selama di Mekah, para jemaah haji yang akan kembali ke Hindia Belanda dipaksa naik kapal api dari agen Herklots dengan ancaman.

Supaya tak pindah ke kapal lain, mereka diwajibkan membayar tiket sejak di Mekah. Mereka yang telah membayar mahal dibuat terlantar saat menunggu tanpa kepastian kapan kapal carteran Herklots dari Batavia datang. Mereka menunggu di tenda-tenda di lapangan terbuka tanpa fasilitas memadai.