Akibat Dipenjara Di Sukamiskin, Ini Yang Terjadi Pada Selera Makan Sukarno

Akibat Dipenjara Di Sukamiskin, Ini Yang Terjadi Pada Selera Makan Sukarno

23 Januari 2020
Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

RIAU1.COM - Satu tahun mendekam di penjara Sukamiskin, Kota Bandung masa penjajahan Belanda 1931, selera makanan pada Presiden RI Sukarno berubah total.

Dari yang biasa-biasa saja dengan sambal pecel, menjadi begitu menyukai sambal dengan bahan dasar cabai dan terasi tersebut, dinukil dari historia.id, Kamis, 23 Januari 2020.

Howard P. Jones, eks duta besar Amerika Serikat di Indonesia membeberkan apa yang membuat perubahan selera makan pada bapak Proklamator tersebut.

" Katanya karena kebiasaan lama saat menjadi tahanan politik pemerintah Hindia Belanda di Penjara Sukamiskin, Bandung," jawab Howard menirukan perkataan Sukarno.

Jika sudah bertemu dengan sambal pecel, Sukarno dengan lahap menghabiskannya tanpa menoleh kanan-kiri.

" Ia bersantap seperti dikejar setan," ungkap Howard P. Jones kembali.

Selera kuliner Sukarno ini disaksikan langsung oleh bekas pelayan pribadi keluarga Sukarno, Muslih. Ia hampir selalu membuatkan sambal pecel untuk selalu ada di meja makan keluarga sang presiden.

Biasanya disajikan bersama ikan lele plus lalapan daun singkong dan pepaya. Sukarno akan mencomot langsung dari cobekan.

Jika berkunjung ke negara-negara Eropa atau Amerika, Sukarno biasanya minta disediakan salad segar tanpa sausnya kepada manajemen hotel tempat ia menginap atau kepala rumah tangga istana di sana.

Sebagai pengganti sausnya, Sukarno lalu mencairkan sambal pecel yang dibawanya dari Indonesia.