Mengulang Kembali Ingatan Tentang Manusia Rantai Di Sawahlunto

Mengulang Kembali Ingatan Tentang Manusia Rantai Di Sawahlunto

17 November 2019
Ilustrasi Manusia rantai (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi Manusia rantai (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Saat dijadikan sebagai lokasi pertambangan pertama oleh Hindia Belanda tahun 1871, Ombilin, Sawahlunto juga dikenal sebagai tempatnya manusia rantai.


Manusia Rantai sendiri merupakan sebutan untuk rakyat pribumi yang menjadi budak-budak Belanda dan dipekerjakan sebagai penambang, dikutip dari detik.com, Minggu, 17 November 2019.

Tugas mereka sangat berat, mengangkat barang-barang tambang dari dalam lubang hingga ke kedalaman belasan meter. Disana kaki mereka dirantai, sehingga tidak bisa kabur membuat mereka disebut Manusia Rantai.

Manusia Rantai bekerja siang malam tanpa henti. Jika melawan, pecutan dan ragam siksaan lain akan didapat. Karena terlalu keras, tak sedikit dari manusia rantai yang akhirnya jatuh sakit hingga mati.

Itu karena mereka yang jatuh sakit hanya ditaruh begitu saja dalam lubang tambang yang kini disebut sebagai Lubang Mbah Soero tanpa mendapatkan perawatan medis dan lainnya.