Basarnas Palu Sebut Korban Gempa Nihil, Warga Kota Luwuk Turun dari Gunung

Basarnas Palu Sebut Korban Gempa Nihil, Warga Kota Luwuk Turun dari Gunung

12 April 2019
Suasana jalan raya Kota Luwuk yang dipenuhi kendaraan warga yang mengungsi ke gunung setelah gempa 6,8 SR, Jumat (12/4/2019) malam. Foto: Antara.

Suasana jalan raya Kota Luwuk yang dipenuhi kendaraan warga yang mengungsi ke gunung setelah gempa 6,8 SR, Jumat (12/4/2019) malam. Foto: Antara.

RIAU1.COM -Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palu menyiagakan personel yang berada di Pos SAR Kota Luwuk, Kabupaten Banggai dan Morowali. Pasalnya, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah usia diguncang gempa bermagnitudo 6,8 Skala Richter pada Jumat (12/4/2019) malam.

"Penyiagaan personel sudah menjadi hal mutlak dan perlu ditingkatkan," kata Kepala Kantor SAR Palu Basrano dilansir dari Antara, Jumat malam.

Dilaporkan, hingga malam ini tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut. Meski begitu, Basarnas tetap bersiaga.

Basrano menyebut, seluruh personil Basarnas di Sulawesi Tengah berjumlah 62 orang disiagakan dan secara nasional Basarnas Kendari, Gorontalo, Makassar dan Manado termasuk Basarnas pusat turut disiagakan.

"Dari pantauan Basarnas dan informasi resmi yang kami terima, situasi di Kabupaten Bangai Kepulauan, Banggai dan Morowali hingga kini masih aman," ungkap Basrano.

Basarnas menghimbau warga di Kabupaten Banggai Kepulauan, dan sekitarnya agar tetap tenang dan tidak panik pascagempa mengguncang kabupaten tersebut.

"Situasi di Kabupaten Morowali terjadi pemadaman listrik dan BPBD setempat telah mendirikan tenda darurat, " tambahnya.

Dari rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa itu dirasakan di Kabupaten Poso, Buol, Morowali, Banggai dan Palu dengan kekuatan getaran IV MMI, Kolaka Utara dan Toli-toli III-IV MMI, Sumalata, Kotamobagu, Palopo, Kolaka, Makassar dan Kep. Konawe III MMI, Gorontalo dan Kendari II-III MMI, Manado, Pinrang dan Konawe II MMI.

Loading...

Sementara itu, masyarakat Kota Luwuk, yang mengungsi ke bukit dan pegunungan mulai turun dan kembali ke rumah masing-masing setelah BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami.

"Sebagian warga mulai turun dari Bukit Keles, namun masih banyak yang tetap bertahan," ujar Stepen Sofyan yang dihubungi di Luwuk.

Sedangkan warga sejumlah desa di Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, masih bertahan di tempat pengungsian di halaman Mapolsek Batui dan Kancor Camat Batui.

"Belum ada yang pulang, apalagi di sini masih hujan dan lampu padam," ujar Pian dari lokasi pengungsian.

Sementara itu Kapolsek Batui bersama camat dan aparat TNI berjaga di pinggir pantai untuk melihat kondisi permukaan air laut.

"Ternyata semua aman-aman saja," ujar Pian lagi.