BPBD Meranti Mengaku Tidak Miliki Anggaran Antisipasi dan Operasional Tanggulangi Bencana

BPBD Meranti Mengaku Tidak Miliki Anggaran Antisipasi dan Operasional Tanggulangi Bencana

7 November 2021
Ilustrasi

Ilustrasi

RIAU1.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti khawatir jika terjadi banjir atau bencana lainnya, disaat kendala anggaran saat ini.

Kalaksa BPBD Meranti, Idris Syamsuddin mengakui hal itu. Pihaknya tak memiliki anggaran pengantisipasi hingga operasional penanggulangan bencana di daerah setempat.

"Kita tak ada anggaran. APBD kita tak ada. Makanya kita berharap bantuan dari pusat," kata dia belum lama ini seperti dimuat Batamnews.

Dalam waktu dekat, lanjutnya, pihaknya kembali mengajukan permohonan bantuan anggaran dari pemerintah pusat untuk persiapan penanggulangan bencana di Meranti.

"Ini baru mau dilakukan (permohonan bantuan anggaran) ke pusat jika diakomodir. Baru kita buat cantolan anggarannya, itu pun 2022 nanti. Kalau untuk dalam waktu singkat ini memang tidak ada," ujarnya.

Bahkan untuk kebijakan penetapan darurat bencana setempat, ia mengaku akan meminta petunjuk dari pemerintah pusat. "Dalam penetapan ini kami nak berangkat ke Jakarta, antisipasi tetap harus ke pusat dulu," kata Idris lagi.
 
Terpisah, Kapolres Meranti, AKBP Andi Yul Lapawesean perintahkan jajaran untuk melakukan pemetaan wilayah hukumnya yang dianggap rawan bencana.
 
Menurut Andi, antisipasi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang dari prakiraan fenomena La Nina oleh BMKG, BNPB dan Polda Riau.
 
"Menindaklanjuti prakiraan BMKG dan dan BNPB, kami juga telah menerima perintah langsung dari Kapolda Riau untuk mengambil langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi fenomena La Nina," ujarnya pertengahan pekan ini.
 
Menyikapi atensi itu, saat ini mereka sedang melakukan pemetaan dan pendataan terhadap daerah-daerah rawan perubahan kondisi alam.

"Jika menyangkut curah hujan tentunya wilayah-wilayah yang rawan banjir. sehingga jika itu terjadi, kita sudah melakukan langkah antisipasi hingga penanggulangannya," ujar Andi.*