Desa Teratak Air Hitam Bangun Agrowisata di Lahan Tiga Hektare

Desa Teratak Air Hitam Bangun Agrowisata di Lahan Tiga Hektare

13 April 2022
Kepala Desa Teratak Air Hitam, Fahrizal

Kepala Desa Teratak Air Hitam, Fahrizal

RIAU1.COM - Desa Teratak Air Hitam berbatasan dengan Desa Tebing Tinggi Kecamatan Benai (sebelah selatan), dan dengan Desa Sako Kecamatan Pangean (sebelah Utara), Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

Desa yang memiliki potensi sebagai lahan perkebunan kelapa sawit dan karet ini, juga sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai agrowisata, buah.

Melihat potensi desa yang dimiliki oleh Desa Teratak Air Hitam ini, maka Kepala Desa Teratak Air Hitam, Fahrizal mulai mengembangkan kawasannya, untuk dijadikan sebagai agrowisata. Dengan begitu, tentu saja desa ini akan menjadi sorotan ke depannya. 

"Desa Teratak Air Hitam ini berpenduduk 1.386 orang, Desa ini memiliki potensi di bidang perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet," ungkap Kades Fahrizal yang baru menjabat sejak tahun 2020 lalu.

Selain potensi di bidang perkebunan, Desa Teratak Air Hitam juga memiliki pasar desa, yang dikelola oleh pengelola pasar.

Oleh karena itulah, potensi yang dimiliki oleh Desa Teratak Air Hitam tersebut, maka dalam tahun anggaran 2022 ini berencana untuk mengembangkan budidaya buah-buahan, dan menjadikannya suatu wisata baru yaitu agrowisata buah.

"Selain untuk dikonsumsi, kita juga berencana untuk mengembangkan buah-buahan seperti Melon, Jagung, Kedelai, Labu Madu, Mentimun, Kangkung dan Lado. Ini merupakan salah satu peluang bisnis paling menggiurkan saat ini, sehingga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," tambahnya.

Oleh karena itu, Ia mengajak warga masyarakat khususnya generasi muda untuk kembali ke alam, mengembangkan potensi wilayah yang ada. " Untuk tanaman melon, jagung, labu madu, mentimun, kangkung akan ditanam Diatas lahan seluas satu seperempat hektare. Dengan lokasi disamping pasar desa, agar lebih mudah dalam pemasaran," katanya.

Untuk saat ini, sambung dia, sudah dilakukan pengolahan lahan (menggunakan hantraktor), dan pembuatan pondok kerja. Dan tinggal lagi pemasangan pagar kawat/wareng dan dibuat lanjaran atau junjungan tanaman.

Seiring hal tersebut juga akan dibangun sumur bor, penyediaan bibit dan pupuk yang diperkirakan akan mencapai sekitar 5 ton, serta pemberian pupuk dasar dolomit sebanyak 2 ton.

"Untuk pengelolaannya, dilakukan dua Kelompok Tani Makmur yaitu Kelompok Tani Makmur, Ketua Tedi Hendra beranggotakan 20 orang, dan Kelompok Tani Sejahtera, Ketua Timbul Yono beranggotakan 20 anggota," ujarnya lagi.

Sementara dilahan seluas satu seperempat hektare yang berada di Dusun libuai, akan ditanam Kedelai. " Untuk penyediaan bibit disediakan oleh Cabang Dinas Pertanian, dengan jumlah sekitar 60 kilo. Total anggaran keseluruhannya sekitar Rp 149 juta dua tempat, yang berasal dari dana desa. Jika berhasil nantinya untuk pengelolaan bisa diserahkan ke Bumdes, dengan harapan Bumdes bisa lebih berkembang," tuturnya.*