Melawan Meski Diancam Pakai Pisau, Karyawati di Pekanbaru Nyaris Diperkosa di Kontrakan saat Mau Mandi, Pelaku Kritis Dihakimi Warga

Melawan Meski Diancam Pakai Pisau, Karyawati di Pekanbaru Nyaris Diperkosa di Kontrakan saat Mau Mandi, Pelaku Kritis Dihakimi Warga

14 Mei 2021
Foto hanya ilustrasi

Foto hanya ilustrasi

RIAU1.COM -Seorang pria berinisial HF alias Heri, tak sadarkan diri di rumah sakit setelah dihakimi warga pada Kamis 13 Mei 2021 malam tadi. Pria pengangguran ini jadi bulan-bulanan setelah ketahuan hendak memperkosa seorang karyawati yang baru pulang ke kontrakannya di Jalan Taman Karya XV, Kota Pekanbaru. Pelaku bahkan menggunakan senjata tajam untuk mengancam korban dan warga.

Kejadian bermula saat korban, sebut saja inisialnya Mawar kembali ke kontrakannya setelah bekerja. Ketika sampai, ia langsung masuk dan mengunci pintu kontrakan, lalu bersiap-siap untuk mandi. Ia tak menyangka, di kamar mandi sudah menunggu Heri, persis di balik pintu. Nahasnya, korban hanya mengenakan pakaian dalam saja, lantaran akan mandi.

Keterangan dari polisi merunutkan, begitu korban masuk ke kamar mandi, Heri langsung membekap wanita berusia 19 tahun tersebut hingga terjatuh. Tersangka kemudian mencekiknya dan berusaha hendak memperkosa. Tak ingin kehormatannya dirampas, Mawar pun melawan sekuat tenaga, membuat Heri kian kasar.

"Pelaku kemudian mengancam korban menggunakan pisau yang dipegangnya," ungkap Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang Mu'min Wijaya melalui Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambharita, Jumat 14 Mei 2021 pagi. Meski diancam, Mawar tetap melawan dan berupaya melepaskan diri.

Lantaran sendiri di kontrakan, Mawar sempat berteriak minta tolong. Namun seketika itu Heri mengambil bra korban dan menyumpalkannya ke mulut karyawati ini agar tak bersuara. Sementara pisau di tangan pelaku, ia arahkan ke leher korban supaya tidak melawan, membuat leher Mawar terluka.

Meski kalah tenaga, Mawar nyatanya memberikan perlawanan sengit. Ia melepas sumpalan di mulut kemudian berteriak kembali berharap ada warga yang mendengar. Korban juga meronta meski pisau diarahkan ke lehernya hingga menggores kulit. Tak sia-sia usaha itu, akhirnya warga mendengar minta tolong korban dan mendatangi kontrakan tersebut.

"Warga kemudian mendobrak pintu dan masuk, kemudian bergegas ke kamar mandi tempat korban berada," sambung Ambharita. Bukannya menyerah, Heri justru melawan. Ia mengacungkan pisaunya ke arah warga sambil mendekap Mawar dari belakang. Bak di film-film, pelaku kemudian berjalan maju untuk menghalau warga ke luar, sambil sesekali mengarahkan pisau di tangannya ke leher korban.

Warga pun mengalah dan mundur sampai di pintu. Begitu warga ke luar, Heri langsung mengunci gredel pintu tersebut. Namun usaha pelaku sia-sia lantaran Mawar dengan gerak cepat membukanya kembali sehingga warga bisa mendobrak masuk. Singkat cerita, korban berhasil diselamatkan dari cengkraman pelaku yang sudah gelap mata tersebut.

Warga pun bergegas mengambil horden untuk menutupi tubuh Mawar. Sementara yang lainnya menghajar Heri hingga terluka. Tak lama kemudian, pihak berwajib pun tiba di lokasi kejadian. Pelaku kemudian dievakuasi ke rumah sakit dan kondisinya sekarang masih tidak sadarkan diri. Sementara korban mengalami syok atas kejadian yang menimpanya.

Kompol Ambharita mengungkapkan, perbuatan pelaku dikontruksikan atas dugaan melakukan tindak pidana percobaan pencurian dengan kekerasan dan atau percobaan pemerkosaan dan atau pencabulan, dan atau kepemilikan senjata tajam. Tentunya Heri akan berhadapan dengan hukuman berat.